Pertama Kali, Transgender Jadi Penyiar Televisi di Pakistan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Maret 2018 07:05 WIB

Marvia Malik, 21 tahun, penyiar transgender pertama di televisi Pakistan. [CNN}

TEMPO.CO, Jakarta - Televisi berita swasta Pakistan, Kohinoor News untuk pertama kali mempekerjakan seorang transgender sebagai penyiar. Marvia Malik, 21 tahun, nama penyiar transgender pertama televisi di Pakistan untuk pertama kali tampil di layar pada 23 Maret 2018.

Sejak itu, Malik menjadi viral di media sosial seperti di Facebook dan Twitter. Ia mendapat ucapan selamat dari para jurnalis, aktivis Pakistan.

Baca: Kisah Tentara Transgender Pertama di Inggris

Keputusan televisi berita yang berkantor di Lahore dianggap mendukung kesetaraan hak transgender di Pakistan.

Malik lulus program jurnalistik dari Universitas Punjak. Kepada CNN yang mewawancarainya, Malik menuturkan dirinya memang melamar posisi penyiar di televisi swasta itu.

Advertising
Advertising

Malik ingin membuktikan bahwa kaum transgender mampu dalam berbagai jenis pekerjaan dan dapat melakukan hal-hal yang mereka inginkan.

"Saya mau menunjukkan kepada negeri ini bahwa kami lebih dari objek ejekan, kami juga manusia," kata Malik.

Malik menceritakan sekelumit perjalanan hidupnya. "Saya seorang transgender di usia yang sangat muda," ujarnya.

Setelah disingirkan oleh keluarganya, Malik membiayai sendiri hidupnya sejak usia 15 tahun.

Dalam wawancara khusus Express Tribune, Malik menuturkan pertama kali ia bekerja sebagai makeup artis di satu salon kecantikan di Lahore.

Marvia Malik, 21 tahun, penyiar transGender pertama televisi di Pakistan.[EXPRESS TRIBUN]

Baca: Dari Pilot, Pria Ini Jadi Reporter Transgender

Penghasilannya sebagai makeup artis digunakannya untuk melanjutkan sekolah hingga kuliah di perguruan tinggi. Ia lulus sebagai sarjana Komunikasi Massa dari Universitas Punjab.

Malik berencana melanjutkan kuliah masternya di bidang jurnalisme.

"Jurnalisme selalu menjadi minat saya," ujarnya.

Direktur pemberitaan Kohinoor News, Bilal Ashraf mengatakan, medianya semakin progresif dengan memberikan kesempatan bagi siapa saja termasuk yang difable, wanita dan siapa saja dari berbagai latar belakang.

"Kami tidak melakukan diskriminasi, setiap orang punya mimpi, semua orang punya tujuan dan begitu banyak talenta yang dibuang ke tempat sampah,sederhana hanya karena bias masyarakat," kata Ashraf.

Baca: Bocah Transgender Menangkan Hak Guna Toilet

Menurut sensus tahun 2017, Pakistan untuk pertama kali mendata kaum transgender. Hasilnya, jumlah transjender di seluruh Pakistan mencapai 10 ribu orang dari sektiar 200 juta penduduk.

Awal bulan ini, Senat Pakistan membuat langkah maju dengan menyetujui rancangan undang-undang untuk melindungi hak-hak transgender.

"Saya percaya transgender tidak seharusnya disingkirkan karena siapa dirinya dan kami harus diperlakukan setara sebagai warga negara Pakistan," kata Malik tentang harapannya terhadap orang-orang yang belum menerima keberadaan transgender di Pakistan.

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

4 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

7 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

13 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

19 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

30 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

31 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

54 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Kelompok Transgender Filipina dan Thailand Baku Hantam, Apa Penyebabnya?

6 Maret 2024

Kelompok Transgender Filipina dan Thailand Baku Hantam, Apa Penyebabnya?

Polisi Thailand membubarkan perkelahian antara kelompok transgender Filipina dan Thailand

Baca Selengkapnya