Jaksa Agung AS Usulkan Ini untuk Pengetatan Senjata Api

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 Maret 2018 20:39 WIB

Warga berkumpul untuk menyalakan lilin untuk korban penembakan di sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas di Florida, 15 Februari 2018. Nikolas Cruz, seorang mantan siswa, melakukan penembakan yang menewaskan 17 orang. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Amerika Serikat, Jeff Session, secara resmi mengusulkan sebuah aturan yang akan secara efektif melarang penyimpanan stok dan peralatan yang bisa dipakai senjata-senjata semi otomatis menjadi senjata otomatis. Pernyataan ini muncul d itengah-tengah aksi ‘March For Our Lives’, yakni aksi turun ke jalan yang dilakukan ribuan masyarakat Amerika Serikat untuk menyerukan pengetatan pengendalian senjata api.

“Setelah serangan tidak masuk akal di Las Vegas, aturan yang diusulkan ini merupakan sebuah langkah penting dalam upaya kami mengurangi ancaman kekerasan dengan senjata api, yang sesuai dengan konstitusi dan undang-undang, yang disahkan oleh Kongres Amerika Serikat,” kata Session, seperti di kutip dari situs al-Jazeera, Minggu, 25 Maret 2018.

Baca: Penembakan di Florida Amerika Serikat, Kisah Tentang Para Korban

Organisasi Teens for Gun Reform berbaring di depan Gedung Putih pada Senin, 19 Februari 2018 meminta kontrol senjata pasca penembakan massal 17 orang siswa dan staf sekolah menengah Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada 14 Februari 2018. Politiciandirect.com.

Di bawah hukum Amerika Serikat, senapan mesin sudah secara resmi dilarang. Akan tetapi, senapan semi-otomatis seperti AR-15, masih legal karena tingkat kebakarannya masih rendah. Maka melalui aturan yang diusulkan oleh Session, akan ada klasifikasi bagi tumpukan stok sebagai bagian dari mesin senjata sehingga membuatnya ilegal untuk membeli atau pun menjualnya.

Advertising
Advertising

Baca: Ini Cerita Siswa Selamat Korban Penembakan Massal di Amerika

Keberadaan senjata rakitan telah menuai kritik pada akhir Oktober 2017 lalu setelah terjadinya peristiwa penembakan massal paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat. Ketika itu, Stephen Paddock, 64 tahun, menggunakan senjata rakitan untuk melancarkan sebuah serangan di sebuah konser di Las Vegas, Amerika Serikat. Korban tewas tercatat 58 orang.

Sebelumnya pada Februari 2018, Presiden Donald Trump mengumumkan pihaknya siap menerbitkan larangan jual-beli senjata api secara bebas menyusul penembakan massal di sebuah SMA di Florida, Amerika Serikat. Sedangkan terkait gagasan Session, Trump melalui akun media sosialnya menyatakan dukungannya dan mengatakan pihaknya akan melarang seluruh alat yang membuat senjata api legal menjadi senapan mesin ilegal.

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

3 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

3 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

5 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

5 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

8 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

14 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

21 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

28 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

28 hari lalu

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

28 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.

Baca Selengkapnya