Puluhan Tahun Lalu, Baba Vanga Ramal Putin Jadi Penguasa Dunia

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Maret 2018 11:52 WIB

Baba Vanga, memprediksi konflik Suriah, perang nuklir dan perang dunia tidak akan berlangsung dalam satu tahun lagi. mirror.co.u

TEMPO.CO, Jakarta - Baba Vanga, seorang peramal kenamaan asal Bulgaria, pernah meramal Vladimir Putin akan memerintah dunia suatu hari nanti. Wanita tunanetra yang meninggal dunia pada 1996 di usia 85 tahun itu memprediksinya pada 1979.

Paranormal tunanetra, yang diklaim penggemar memprediksi beberapa hal dengan akurat seperti Brexit, teror 9/11, kebangkitan ISIS dan bencana alam tsunami, mengatakan kepada penulis Valentin Sidorov bahwa Rusia akan menjadi 'penguasa dunia'. Dia juga mengatakan Eropa pada akhirnya akan menjadi "gurun pasir".

Baca: Diproyeksikan Dapat 75 Persen Suara, Putin: Terima Kasih

Advertising
Advertising

Putin menjadi Presiden Rusia pada tahun 1999. Putin diproyeksikan kembali memenangkan enam tahun masa jabatan Presiden Rusia dengan kemenangan telak pada pilpres 18 Maret 2018.

"Semua akan mencair, seolah es, hanya satu yang tak tersentuh, kemuliaan Vladimir, kemuliaan Rusia. Tidak ada yang bisa menghentikan Rusia," ramalnya saat itu, seperti dilansir News.com.au dan Daily Mail pada 19 Maret 2018.

Baca: Rusia Gelar Pemilihan Presiden, Vladimir Putin Dipastikan Menang

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menunggu giliran saat akan memberikan suaranya dalam pemilu presiden di Moskow, Rusia, 18 Maret 2018. (Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Vanga yang dikenal sebagai 'Nostradamus Balkan' itu menambahkan Putin tidak hanya selamat tetapi juga menjadi penguasa dunia.

Baba Vanga sangat dihormati di Rusia karena tingkat keberhasilan ramalannya disebut sebesar 85 persen, dengan jutaan orang meyakini dia memiliki kemampuan paranormal.

Selain mengenai Putin, sejumlah ramalan dari paranormal Baba Vanga yang menjadi kenyataan, termasuk bencana kapal selam nuklir Kursk, serangan teroris pada 11 September 2001 atau 9/11 ketika pesawat, yang dibajak oleh teroris dan menabrak Gedung World Trade Center di New York. Peristiwa ini menewaskan ribuan orang. Lalu ada ramalan bahwa Inggris keluar dari anggota Uni Eropa atau Brexit.

Berita terkait

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

4 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

10 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

31 hari lalu

Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

33 hari lalu

Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

34 hari lalu

Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya