Cerita Tempat Belajar Anak TKI di Pedalaman Malaysia

Sabtu, 17 Maret 2018 18:00 WIB

Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana, berdialog dengan TKI yang bekerja di perkebunan saat meresmikan pembukaan Community Learning Center di Miri, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati

TEMPO.CO, Jakarta - Community Learning Center atau CLC Ladang Taniku di Miri, Sarawak, Malaysia, terletak di tengah ladang kelapa sawit Taniku atau persisnya 7.5 kilometer dari gerbang masuk perkebunan. Tempatnya sederhana, berupa rumah panggung dari kayu dengan dua ruang kelas dan dua guru.

Sabarian, orang tua murid menceritakan seragam dua anaknya yang bersekolah di Ladang Taniku dijahitnya sendiri. Namun ada pula orang tua murid yang membeli seragam sekolah dari Indonesia. Sabarian dan suaminya sudah tiga tahun bekerja di perkebunan kelapa sawit Taniku. Menurutnya, keberadaan CLC ini sangat membantu pendidikan anak-anaknya.
Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana meresmikan CLC Ladang Taniku di Miri, Sarawak, Malaysia, Jumat, 16 Maret 2018. CLC ini dibangun pada Desember 2017 lalu dan telah memilik sekitar 30 murid. TEMPO/Suci Sekarwati
Pada Jumat pagi, 16 Maret 2018, anak-anak bersemangat memasuki ruang kelas yang beralas karpet tanpa meja dan kursi. Total ada 21 murid usia sekolah dasar dan 12 murid sekolah taman kanak-kanak.
"Fasilitas ini kami sediakan sebagai asas pendidikan bagi anak-anak ini," kata Thimayah, Manajer Ladang Taniku, Jumat, 16 Maret 2018 di Miri, Sarawak, Malaysia.
Dia menjelaskan, CLC Ladang Taniku resmi beroperasi pada 18 Desember 2017. Awalnya, ruang kelas yang saat ini digunakan hanya tempat mengajarkan bacaan Al-Quran dan lagu-lagu nasyid kepada anak-anak. Namun setelah datangnya guru-guru dari Indonesia, sekolah mengalami banyak perubahan.
"Kami menitikberatkan supaya pendidikan anak-anak para pekerja terjamin meski mereka tinggal di luar negeri. Semoga ini bisa menjadi motivasi, menjadikan anak-anak individu yang mandiri dan membanggakan," ujarnya.
Fitriyani, 23 tahun, guru dari Makasar, Sulawesi Selatan, yang mengajar di CLC Ladang Taniku sejak Desember 2017 mengatakan kepada Tempo akan mengajar di CLC Ladang Taniku hingga tiga tahun ke depan.
Sedangkan Hadana Nurdin, 32 tahun, belum memiliki rencana kapan akan pulang ke Indonesia menemui anak-anaknya di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Baginya, melihat anak-anak di Ladang Taniku, Malaysia, yang banyak dan kebutuhan mereka akan pendidikan telah mendorongnya untuk terus mengajar.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

10 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

10 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

4 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

4 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya