TKI di Pedalaman Malaysia: Pak Jokowi, Bantu Kami

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 17 Maret 2018 17:46 WIB

Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana berdialog dengan TKI saat peresmian Community Learning Center di Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Mindoru duduk melepas penat di halaman belakang rumahnya. Urat-urat lengannya bermunculan seperti akar pohon. Kulit TKI itu terbakar matahari.

Ahmad, 40 tahun, berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan. Sudah tiga tahun terakhir ini dia bekerja di perkebunan kelapa sawit Sachiew milik Yuwang Group di Miri, Sarawak, Malaysia.
"Saya bertugas menarik troly," kata Ahmad kepada Tempo, Jumat, 16 Maret 2018.
Ahmad Mindoru, TKI asal Makasar, Sulawesi Selatan, yang bekerja di perkebunan kelapa sawit, Miri, Sarawak, Malaysia, 16 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati
Ahmad tak bisa menyimpulkan bagaimana rasanya menjadi menjadi TKI. Sebab pekerjaan yang dilakoninya terbilang berat. Di dalam rumah kayu sederhana yang dihuninya, dia tinggal bersama istri dan dua sepupu laki-lakinya.
Ahmad memutuskan menjadi TKI demi mendapat uang lebih. Namun faktanya, uang lebih baru diperoleh kalau kerja keras, uang sedikit diperoleh jika kerja dinilai bos tak optimal. Hanya satu yang disampaikannya dengan wajah tersenyum, di tempatnya bekerja tak ada pemukulan atau penyiksaan.
Jika tidak ada halangan, dia berharap bisa pulang ke tanah air pada September 2018 menemui putra semata wayangnya yang berusia 10 tahun di Makasar.
Sama seperti Ahmad, Nurhayati, 35 tahun, juga sudah 3 tahun merantau ke Sarawak, Malaysia. Dia bekerja di sebuah kantin di ladang kelapa sawit bersama suaminya. Dua anaknya diajak merantau bersama.
Nuhayati menceritakan terpaksa merantau ke Malaysia karena di Lombok susah mencari pekerjaan. Setali tiga uang dengan Ahmad, Nurhayati tak berani menyebut enak menjadi TKI.
Meski disediakan tempat tinggal, namun dia harus siap bekerja 12 jam sehari. Jam kerjanya dimulai sejak pukul 5 subuh sampai 5 sore. Dia hanya mendapat libur 1 hari dalam sepekan.
"Di tempat saya bekerja, aman. Tak ada pemukulan. Gaji pun cukup. Tapi saya rindu sudah tiga tahun tak pulang ke Lombok. Uang untuk pulang kampung belum terkumpul," ujarnya, yang tak mau menyebut upah perbulan yang diterimanya.
Nurhayati tinggal di tengah 10.000 hektar perkebunan kelapa sawit. Jarak untuk sampai ke jalan raya dari rumah kayu sedehananya, 6 kilometer. Walhasil, dia hanya seminggu sekali ke pasar.
Dalam sebuah acara peresmian Community Learning Center atau CLC di ladang Sachiew pada 16 Maret 2018, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, mengajak dialog para TKI di ladang Sachiew tersebut. Rusdi lalu bertanya pada seorang ibu yang menjadi TKI, apa pesan yang hendak disampaikannya pada Presiden Joko Widodo.
"Pak Jokowi, bantu kami. Kami ini orang miskin." Kata TKI tersebut, yang segera menutup matanya dengan tangan agar airmatanya tak tumpah.
Di harapan puluhan TKI yang berkumpul merubungnya, Rusdi pun berpesan agar para TKI mendorong anak-anak mereka bersekolah.
"Cukup bapak-ibu yang menjadi TKI, anak-anak ini pasti bisa menjadi orang sukses kalau belajar," tutup Rusdi.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya