Sebanyak 300 Mujahid Indonesia Dikabarkan di Pakistan

Reporter

Editor

Jumat, 15 Agustus 2003 15:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Islamabad:Kabar masuknya 300 orang peserta jihad dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) ke Peshawar, Pakistan, yang dirilis koran lokal Provinsi Nort-Western Frontier (NWFP), Frontier Post, membuat Kedutaan Besar Indonesia untuk Pakistan blingsatan. "Kami sedang mencari tahu keberadaan mereka, karena mereka tak melapor ke Kedubes," kata Kepala Urusan Informasi, Hubungan Sosial, dan Kebudayaan Darmansyah Ayin kepada TEMPO, Rabu (10/10).

Menurut Darmansyah, berdasarkan UU No. 62/1958 tentang Keimigrasian, pihak Kedubes bisa mencabut paspor mereka. "Dalam UU dikatakan akan hilang kewarganegaraan Indonesia bila warga negara itu ikut bergabung dengan tentara negara lain (regular arm force). Jadi, kami berhak mencabut paspor mereka," katanya.

Secara resmi, yang tercatat di Kedubes RI di Islamabad, ibu kota Pakistan, hanya 70 orang. Mereka umumnya kuliah di International Islamic University (IIU), dan sebagian kecil di Al-Khair University. Umumnya para mahasiswa itu sudah pernah ikut latihan militer. "Kalau AS terus membombardir Afghanistan, mau enggak mau kami akan bangkit dan berjuang mengangkat senjata pergi berjihad," kata Abdul Halim, 24 tahun, mahasiswa Hubungan Internasional dan Politik IIU.

Namun, menurut Halim, kini mahasiswa Indonesia masih ragu-ragu, karena selain ada serangan dari AS, pemerintah Taliban terlibat perang dengan Aliansi Utara. "Kami nggak mau terlibat kalau mereka masih perang satu sama lain sesama muslim," katanya. Tak semua mahasiswa asal Indonesia seperti Halim. Kelompok mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Mahasiswa Indonesia (FUMI) justru ingin segera bergabung untuk melawan AS. "Memang, ada belasan orang di antara mahasiswa Indonesia itu yang radikal, tapi mereka masih dalam koridor dan batas yang wajar," ujar Darmansyah.

Soal 10 orang Indonesia yang ditemukan angkat senjata di dekat perbatasan, ternyata semuanya berasal dari madrasah di sekitar Peshawar. "Mereka umumnya tak melapor ke Kedutaan," kata Darmansyah. Menurut sumber TEMPO--seorang mahasiswa Indonesia di Al-Khair University yang tak mau disebut namanya--10 orang Indonesia itu masuk ke Pakistan lewat jalur jemaah tablig. "Jemaah tablig itu apolitis, tapi orang yang masuk madrasah itu berubah dari gerakan jemaah tablig yang sebenarnya," kata mahasiswa itu. (Ahmad Taufik)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Berhasil Jadi Raja Slam Dank IBL All Star 2024, Pandu Wiguna: Bukti Pemain Lokal Juga Bisa

5 menit lalu

Berhasil Jadi Raja Slam Dank IBL All Star 2024, Pandu Wiguna: Bukti Pemain Lokal Juga Bisa

Prawira Harum Bandung, Pandu Wiguna, berhasil memenangi Slam Dunk Contest IBL All Star 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Cherry Bullet Berakhir, Mengenal Grup K-Pop Ini

8 menit lalu

Perjalanan Cherry Bullet Berakhir, Mengenal Grup K-Pop Ini

Grup K-Pop Cherry Bullet bubar pada 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

11 menit lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

14 menit lalu

Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Hasil IBL All Star 2024: Lester Prosper Bata Tim Future Kalahkan Legacy

26 menit lalu

Hasil IBL All Star 2024: Lester Prosper Bata Tim Future Kalahkan Legacy

Tim Future kembali melibas Legacy dalam pertandingan IBL All Star 2024 yang diselenggarakan di Britama Arena, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Qualcomm Umumkan Chip Snapdragon X Plus, Ini Detailnya

31 menit lalu

Qualcomm Umumkan Chip Snapdragon X Plus, Ini Detailnya

Snapdragon X Plus dibekali 10 inti CPU Oryon khusus buatan Qualcomm.

Baca Selengkapnya

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

31 menit lalu

Judi Online: Seperti Menghadapi Hantu hingga Menarget hanya Operator Level Bawah

Pengamat kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto mengatakan problem pemberantasan judi online tak menyentuh akar masalah

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

32 menit lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

35 menit lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024 Berubah: Fabio Quartararo Terkena Hukuman 8 Detik, Podium Ketiga Milik Dani Pedrosa

39 menit lalu

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024 Berubah: Fabio Quartararo Terkena Hukuman 8 Detik, Podium Ketiga Milik Dani Pedrosa

Pembalap Red Bull, Dani Pedrosa, berhak atas podium ketiga Sprint race MotoGP Spanyol 2024 setelah Fabio Quartararo terkena hukuman.

Baca Selengkapnya