Cina Pangkas 8 Kementerian, Ada Apa dengan Xi Jinping?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 14 Maret 2018 08:00 WIB

Xi Jinping. REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Cina akan memangkas sejumlah institusi pemerintahan, termasuk penggabungan bank-bank milik negara dan regulator penjamin serta menyusun agen khusus untuk mengawasi masalah-masalah yang tekait imigrasi dari para veteran militer.

Imbas dari perombakan ini, sebanyak delapan kementerian akan dikurangi menjadi 26 dan tujuh lembaga-lembaga non-kementerian akan dipangkas. Rencana ini menandai salah satu perubahan terbesar di tubuh pemerintah pusat dalam sejarah Cina.

Baca: Pemerintah Cina Klaim Reformasi BUMN Berjalan Baik

Xi Jinping. REUTERS/Jason Lee

Perombakan semacam ini pernah terjadi pada 1998 ketika Perdana Menteri Zhu Rongji menutup atau menggabungkan 15 kementerian dan komisi dalam suatu dewan negara.

Advertising
Advertising

Sebelumnya beredar luas kabar akan ada perombakan di kantor urusan Hong Kong dan Macau, namun ternyata tidak terbukti. Kementerian Energi, yang semula dikabarkan akan terkena perombakan, juga tidak terjadi.

Baca: Presiden Cina Xi Jinping, Mao Zedong Abad 21?

Perombakan besar ini adalah bagian dari rencana Presiden Cina Xi Jinpin untuk melengkapi kembali pemerintahan agar bisa memberikan Partai Komunis Cina kendali yang lebih besar dan sarana yang lebih efektif dalam memerintah negara dengan jumlah populasi terbanyak di dunia.

Seperti diwartakan www.scmp.com pada Selasa, 13 Maret 2018, Xi dikabarkan juga akan memangkas birokrasi, yang tugas dan tanggung jawabnya tumpang-tindih. Contohnya, pembentukan Kementerian Manajemen Darurat akan memusatkan segala administrasi terkait masalah bencana alam dan bencana yang disebabkan manusia, mulai dari gempa bumi sampai kebakaran hutan.

Kondisi saat ini, ada sistem yang terputus sehingga ketika musibah terjadi lembaga pemerintah Cina harus berhadapan dengan sistem terputus tersebut. Misalnya, kebakaran hutan perlindungannya ada di bawah Kementerian Kehutanan, tetapi ketika yang terbakar padang rumput, maka masalah ini ditangani oleh Kementerian Pertanian.

Sumber:

https://www.scmp.com/news/china/economy/article/2136939/china-unveils-sweeping-governmental-changes-cut-bureaucracy-and

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

3 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

3 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

3 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

4 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya