Residu Racun Saraf Eks Intel Rusia Ditemukan di Restoran Inggris
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Budi Riza
Senin, 12 Maret 2018 12:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Residu atau jejak dari racun saraf yang digunakan untuk membunuh eks mata-mata Rusia di Inggris, ditemukan di sebuah pub dan restoran yang dikunjunginya.
Kepala petugas medis Inggris, Sally Davies, mengatakan sekitar 500 orang yang mengunjungi restoran Mill dan Zizzi di Salisbury, barat daya Inggris pada saat dan setelah insiden 4 Maret, diminta mencuci barang-barang mereka sebagai tindakan pencegahan.
Baca: Intelijen, Diplomat, Pengusaha Rusia Tewas Misterius di Inggris
"Ada beberapa efek polusi oleh racun saraf di restoran Mill dan Zizzi di Salisbury, dan saya percaya ini tidak membahayakan kesehatan siapa pun di dua tempat itu," kata Davies, seperti dilansir Radio Free Europe pada Ahad, 11 Maret 2018.
Dia kemudian menjelaskan residu itu mampu bertahan hingga beberapa minggu atau beberapa bulan, memicu masalah kesehatan.
Baca: Agen Rahasia Rusia Diracun, Inggris Kirim Pasukan ke Salisbury
Pengunjung ke pub dan restoran diperintahkan untuk mencuci pakaian mereka di mesin cuci, sementara pakaian pembersih kering harus ditempatkan di dua kantong plastik berikat dan disimpan dengan aman sambil menunggu saran berikutnya.
Ponsel, tas tangan dan barang elektronik perlu disterilkan dengan menggunakan tisu sanitasi, yang kemudian dibuang ke dalam limbah rumah tangga.
Barang seperti perhiasan dan gelas harus dicuci dengan air hangat dan sabun sebelum dibilas dengan air dingin.
Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan risiko terhadap kesehatan masyarakat tetap rendah dan saran tersebut merupakan tindakan pencegahan.
"Jadi saya menasihati mereka di restoran atau pub pada pukul 1.30 siang pada hari Minggu sampai tempat ditutup pada hari Senin, harus mencuci pakaian dan barang-barang yang digunakan saat berada di sana," kata Davies.
Seperti dilansir Reuters, bekas agen rahasia Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia, ditemukan sekarat di bangku di luar pusat perbelanjaan di selatan Inggris, Salisbury, Ahad petang, 4 Maret 2018, waktu setempat. Polisi Inggris kemudian menyimpulkan insiden keracunan itu sebagai upaya pembunuhan.
Kondisi Skripal dan putrinya, kata Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd ketika mengunjungi Salibusy, 'sangat serius' sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dan, kini telah berada dalam kondisi yang lebih stabil.
Peristiwa itu memicu spekulasi tentang reaksi London jika pihak Rusia yang harus bertanggung jawab. Kepala Kepolisian Wiltshire, Kier Pritchard mengatakan, sekitar 21 orang juga dirawat diterpa racun saraf itu.
Pihak berwenang Inggris kini gencar mencari sumber racun saraf yang digunakan untuk melumpuhkan Skripal, yang datang ke Inggris pada tahun 2010 sebagai bagian dari pertukaran intelijen, yang tertangkap.