Cina ingin Menggeser Amerika? Ini Kata Menlu Wang Yi

Editor

Budi Riza

Jumat, 9 Maret 2018 13:36 WIB

Presiden Donald Trump, bersama dengan Presiden Cina, Xi Jinping saat kunjungannya ke Cina. scmp.com

TEMPO.CO, Beijing - Kementerian Luar Negeri Cina menggelar jumpa pers panjang untuk menjelaskan posisinya sambil menegaskan negara itu tidak berencana untuk menggantikan posisi Amerika Serikat di pentas global.


"Cina tidak butuh atau memiliki rencana untuk menggantikan posisi Amerika Serikat dalam peran internasional," kata Wang Yi, menteri Luar Negeri Cina di sela-sela acara pembukaan parlemen Cina, Kamis, 8 Maret 2018. Mayoritas anggota parlemen ini ditunjuk dan bukan lewat pemilihan demokratis.

Baca: Amerika Versus Cina di Afrika, Berebut Apa?

Advertising
Advertising

"Secara fundamental keliru jika ada orang yang mengatakan Cina akan menggantikan peran Amerika di dunia," kata Wang.


Wang Yi menggunakan forum jumpa pers ini untuk menjelaskan strategi diplomasi Cina. Menurut dia, Cina menggelar strategi diplomasi dengan negara-negara besar menggunakan karakteristik Cina.

Baca: Dana Pertahanan Cina Rp 2.500 Triliun, Laksamana Amerika Bilang..

Presiden Donald Trump bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter
Karakteristik itu seperti mendukung perdamaian dunia, tidak menjadi kekuatan yang mengancam, membela yang kecil dan lemah, dan berbagai kesempatan pembangunan ekonomi.


Istilah diplomasi negara besar ini muncul pada pemerintahan Presiden Xi Jinping, yang mulai berkuasa pada 2013. Tujuannya, menurut media resmi pemerintah Cina, Xinhua, adalah membangun masyarakat internasional untuk kemanusiaan dan keuntungan bersama.


Wang menyebut Xi sebagai arsitek konsep diplomasi negara besar ini dan terlibat secara langsung merancang konsep dan pelaksanaannya.
Ini terlihat dari jumlah kunjungan luar negeri Xi, yang telah mengunjungi 57 negara dan bertemu dengan 110 pemimpin negara.

Xi bakal menggelar forum global Boao Forum untuk konferensi tahunan Asia pada April nanti. Lalu ada Shanghai Cooperation Organization Summit pada Juni, dan Shanghai Cooperation Organization Summit pada September. Dan ada First China International Import Expo pada November.


Dia juga akan mengunjungi forum BRICS di Afrika Selatan, APEC di Papua Nugini dan G20 di Argentina pada tahun ini.


"Kepemimpinan Presiden Xi dan karismanya telah membuat dia dan Cina mendapat banyak teman di antara negara-negara asing, yang berbeda kultur dan sistem sosial," kata Wang.

Presiden AS, Donald Trump mempersilahkan Presiden China, Xi Jinping untuk masuk ke Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, 6 April 2017. Dalam pertemuan ini, keduanya tampak akrab usai ketegangan terkait kebijakan "Satu China". REUTERS/Carlos Barria
Saat ditanya apakah Cina menjadi ancaman bagi Amerika, Wang menjawab,"Sudah saatnya teori ancaman Cina ditinggalkan. Orang-orang yang tidak berpandangan bias atau standar ganda akan melihat perkembangan Cina sebagai kesempatan dan bukan ancaman."


Wang juga memuji perkembangan hubungan Cina dan Jepang serta Cina dan Rusia. Dia menyebut ada kesempatan yang tak terbatas untuk mengembangkan kerja sama.


Ruan Zongze, executive vice president China Institute of International Studies, mengatakan konsep diplomasi negara-negara besar itu berdampak.
"Istilah itu memperkaya teori sistem hubungan internasional dan menjadi perspektif baru mengenai cara setiap negara agar bisa saling bekerja sama."


William Jones, kepala publikasi Executive Intelligence Review, yang berbasis di Washington, mengatakan konsep diplomasi Xi itu merupakan upaya untuk menggantikan istilah tradisional geopolitik. Istilah geopolitik ini menghasilkan perspektif pemenang dan pecundang karena prinsip yang kuat adalah yang benar cenderung mendominasi.


Media Channel News Asia melansir Wang mengatakan Cina dan Amerika tidak harus menjadi rival tapi mitra. "Sebagian orang Amerika berpikir Cina ingin menggantikan peran internasional Amerika, tapi itu adalah penilaian strategis yang secara fundamental keliru."


Wang juga menanggapi ancaman perang dagang dari Presiden Amerika, Donald Trump. Menurut dia, Cina siap merespon secara semestinya. "Perkembangan Cina tidak bisa dihentikan," kata Wang.

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

6 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

7 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

20 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

20 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

21 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

21 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

22 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

23 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

23 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya