Amerika Versus Cina di Afrika, Berebut Apa?

Editor

Budi Riza

Rabu, 7 Maret 2018 17:19 WIB

Pangkalan militer Amerika Serikat dan Cina di Djibouti, Afrika Timur. Straits Times Graphics

TEMPO.CO, Washington -- Amerika Serikat dan Cina bersaing tidak hanya di Laut Cina Selatan namun hingga ke kawasan Afrika seperti Djibouti.


Jenderal Marinir, Thomas Waldhauser, yang mengepalai pasukan AS di Afrika mengatakan jika Cina menerapkan pembatasan penggunaan pelabuhan Doraleh Container Terminal, maka ini akan berdampak pada kegiatan suplai logistik ke pangkalan militer AS di sana. Termasuk untuk pengisian bahan bakar untuk kapal perang.

Baca: Dana Pertahanan Cina Rp 2.500 Triliun, Laksamana Amerika Bilang..

Advertising
Advertising


"Jika Cina mengambil alih pelabuhan itu, maka konsekuensinya bisa signifikan," kata Waldhauser saat rapat kerja dengan Komisi Pertahanan DPR AS, seperti dilansir Reuters, Rabu, 7 Maret 2018.


Djibouti memiliki satu pangkalan militer AS dengan 4000 prajurit, termasuk pasukan khusus. Pangkalan ini menjadi pusat operasi untuk operasi militer di Yaman dan Somalia.

Baca: Amerika Beri Korea Utara Sanksi Keras Sepihak, Cina Meradang

Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping, saat acara bertemu dengan pemimpin bisnis di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Damir Sagolj
"Ada indikasi Cina akan membangun lebih banyak fasilitas tambahan di kawasan Timur Afrika. Jadi, Djibouti menjadi yang pertama -- akan ada banyak pangkalan," kata Waldhauser.


Ditanya soal ini di Beijing, Cina, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan dia belum tahun mengenai perkembangan pelabuhan di Djibouti. Namun, kerja sama Cina dengan negara-negara Afrika tidak ditujukan untuk meminggirkan pihak ketiga atau menyasarnya.


"Kami berharap AS bisa memandang perkembangan Cina secara obyektif dan adil dan kerja sama Cina - Afrika," kata dia dalam jumpa pers rutin.
Saat ini, kawasan Afrika, yang dikenal kaya dengan berbagai sumber daya alam seperti mineral dan tambang, sedang menerima berbagai investasi skala besar dari Cina untuk meningkatkan hubungan dagang.


Waldhauser mengatakan Amerika tidak bakal bisa menandingi skala investasi Cina di benua Afrika seperti membangun shopping mal, gedung pemerintahan dan stadion bola. "Kita tidak akan pernah bisa mengalahkan jumlah investasi Cina," kata Waldhauser.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya