Nama Trump Dihapus dari Papan Nama Hotel Mewah Panama, Kenapa?

Rabu, 7 Maret 2018 15:24 WIB

Nama Trump Disingkirkan Dari Tanda Hotel di Panama

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah dihapus dari papan nama hotel mewah di Panama City, Panama.

Pekerja dengan linggis melepas kata "Trump" dari papan nama hotel yang satu-satunya bermerek Trump di Amerika Latin pada hari Senin, 5 Maret 2018, tepatnya setelah pemilik bangunan tersebut mengatakan bahwa dia telah memenangkan pertarungan hukum terkait hak kepemilikannya.

Baca: MUI: Hanya Allah yang Tahu Cara Berfikir Donald Trump

Penghapusan nama Trump dari Trump International Hotel Panama terjadi setelah kebuntuan hukum selama beberapa hari antara pemilik saham mayoritas, pengusaha Siprus, Orestes Fintiklis, dan perusahaan Trump.

"Hari ini, perselisihan ini telah diselesaikan oleh hakim dan otoritas negara ini," kata Fintiklis, seperti dilansir Guardian. Dia menyatakan bahwa dia sangat terkesan dengan sistem hukum Panama dan dia akan segera menjadi warga negara Panama.

Tapi masa depan bangunan tetap tidak pasti: Organisasi Trump mengatakan masih bisa merebut kembali kendali atas hotel tersebut.

Baca: Nama Donald Trump Bakal Jadi Nama Stasiun di Yerusalem

Advertising
Advertising

Organisasi Trump mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa petugas hukum tersebut hanya mengalihkan pengawasan hotel ke administrator pihak ketiga, sementara Fintiklis dan Organisasi Trump masih terlibat dalam pertarungan di pengadilan di Amerika Serikat dan arbitrase internasional.

"Sampai saat ini, sama sekali tidak ada keputusan apapun oleh pengadilan atau pengadilan lainnya mengenai status" hotel tersebut," kata Alan Garten, wakil presiden eksekutif Organisasi Trump.

Untuk ketiga kalinya sejak pelantikannya sebagai presiden AS, merek Trump disingkirkan dari sebuah hotel.

Dalam kasus lain, di hotel bermerek Trump di Toronto dan Lower Manhattan, pemiliknya menentnag kesepakatan dengan Organisasi Trump dan setuju untuk menghapus namanya.

Baca: Merek Mirip Nama Donald Trump, Perusahaan Otomotif Cina Di-bully

Di Panama, Fintiklis memilih rute yang lebih konfrontatif. Fintiklis membeli 202 dari 369 unit kamar hotel tahun lalu, mengambil alih kendali asosiasi pemilik kondominium hotel dan dengan cepat menendang Organisasi Trump.

Selama lebih dari seminggu, perusahaan bisnis hotel Trump mencegah upaya Fintiklis dan sekutunya untuk menguasai properti tersebut. Awalnya polisi Panama berulang kali mengunjungi hotel tersebut untuk terus menjaga perdamaian

Pertarungan tersebut berakhir dengan tenang saat seorang pejabat pengadilan Panama disertai polisi datang untuk membantu menegakkan klaim Fintiklis atas properti tersebut. Lebih dari setengah lusin petugas keamanan Trump terlihat meninggalkan hotel.

Ketika ditanya apakah presiden telah diberitahu mengenai perselisihan tersebut atau telah berbicara dengan siapa pun di Panama mengenai nasib bisnisnya, juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley menulis dalam sebuah tanggapan email singkat, "Saya akan mengarahkan Anda ke Trump Org."

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

24 hari lalu

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya