Sri Lanka Terapkan Keadaan Darurat untuk Redam Kerusuhan

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 6 Maret 2018 22:06 WIB

Paus didampingi oleh Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, saat disambut di Bandaranaike International Airport di Katunayake, 13 Januari 2015. Ini merupakan kunjungan pertama dari paus, sejak negara tersebut dilanda perang saudara pada tahun 2009. Ishara S.KODIKARA/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sri Lanka memberlakukan keadaan darurat selama sepuluh hari di seluruh negeri untuk mengendalikan terjadinya tindak kekerasan komunal. Ini merupakan pemberlakuan keadaan darurat nasional untuk pertama kalinya sejak era perang saudara.

"Kabinet telah memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih menentukan, termasuk darurat sepuluh hari di seluruh negeri," kata Menteri Perencanaan Kota Rauff Hakeem, seperti dilansir Guardian pada 6 Maret 2018.

Baca: Jokowi: RI Siap Berpartisipasi Bangun Infrastruktur di Sri Lanka

Menurut dia, pihak berwenang menjalankan sebuah komando lengkap di Kandy, yang menjadi pusat kerusuhan.

Pemerintah juga mengirim polisi komando bersenjata lengkap ke wilayah yang menjadi obyek wisata itu setelah kerusuhan terus terjadi meski telah diberlakukan jam malam.

Baca: RI-Sri Lanka Berkomitmen Dorong Perdagangan dan Investasi

Seorang pemuja berdoa di depan patung Buddha tidur sata menyambut Hari kelahiran Buddha, atau yang dikenal sebagai Hari Waisak di Kolombo, Sri Lanka 10 Mei 2017. REUTERS
Advertising
Advertising

Serangan pembakaran dan kerusuhan telah melanda distrik pusat Kandy dalam beberapa hari terakhir. Tindak kekerasan serupa juga terjadi pada akhir Februari ketika massa membakar tempat usaha milik pengusaha muslim dan sebuah masjid.

Kekerasan di Kandy dipicu saat sekelompok pria muslim di Kota Digana dituduh membunuh seorang pria yang tergabung dalam komunitas Buddhis Sinhala.

Umat Islam menyumbang 10 persen dari 21 juta penduduk, dan umat Buddha Sinhala mencapai hampir 75 persen. Sebanyak 13 persen populasi lainnya beragama Hindu.

Pemberlakuan keadaan darurat memungkinkan pemerintah untuk menangkap tersangka dalam waktu yang lebih lama dan lebih mudah memindahkan pasukan kapan pun diperlukan.

Rumah-rumah muslim, pertokoan, dan masjid rusak parah dalam kerusuhan, yang dimulai setelah kematian orang Sinhala pada pekan lalu.

Polisi telah menahan lebih dari 20 orang dan mulai menyelidiki tindakan polisi di Kandy.

Ini adalah pertama kalinya dalam tujuh tahun Sri Lanka menerapkan keadaan darurat sejak pemberontakan Tamil Elam pada 2009.

Reuters melaporkan juru bicara pemerintah, Dayasiri Jayasekara, mengatakan pemerintah juga akan melakukan tindakan tegas terhadap pihak yang memicu kekerasan melalui Facebook.

Di masa lalu, tindak kekerasan antaragama dan etnis menjadi berbahaya di Sri Lanka.

Pada Juni 2014, sebuah kampanye anti-muslim diluncurkan menyusul kerusuhan yang mematikan.

Beberapa kelompok Buddha garis keras juga menuduh kelompok muslim memaksa orang masuk Islam dan merusak situs arkeologi.

Presiden Sri Lanka Maithripala Siresena berjanji menyelidiki kejahatan anti-muslim setelah mengambil alih kekuasaan pada 2015, tapi tidak ada kemajuan signifikan yang dilaporkan.

Berita terkait

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

33 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

41 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka, Bagaimana Bisnis McD Pasca Dihujani Boikot?

McDonald's tutup seluruh gerainya di Sri Lanka. Bisnis McD di Timur Tengah pun terimbas akibat aksi boikot anti-israel.

Baca Selengkapnya

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

41 hari lalu

McDonald's Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Gara-gara Jorok

McDonald's di Sri Lanka mencabut kerja sama dengan mitra lokal dan memutuskan hengkang karena masalah kebersihan.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

44 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka

54 hari lalu

Lion Air Jemaah Umrah Surabaya Mendarat di Kualanamu, Gara-gara Sri Lanka

Pesawat Lion Air yang membawa jemaah umrah Surabaya itu mendarat di Kualanamu setelah Sri Lanka menutup sementara wilayah udara.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Sri Lanka Peringati 50 Tahun Jatuhnya Pesawat Jemaah Haji

57 hari lalu

Indonesia-Sri Lanka Peringati 50 Tahun Jatuhnya Pesawat Jemaah Haji

Jatuhnya pesawat DC 08 Martinair di Sri Lanka merenggut nyawa dari seluruh 191 penumpang dan awak kabin asal Indonesia

Baca Selengkapnya

Enam Warga Sri Lanka Tewas Ditikam di Kanada, Pelakunya Pelajar 19 Tahun

58 hari lalu

Enam Warga Sri Lanka Tewas Ditikam di Kanada, Pelakunya Pelajar 19 Tahun

Pelaku pembunuhan enam warga Sri Lanka di Kanada adalah remaja berusia 19 tahun yang pernah tinggal di rumah keluarga korban.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Hapus Perpanjagan Visa Gratis untuk Turis Rusia dan Ukraina gegara Pesta

4 Maret 2024

Sri Lanka Hapus Perpanjagan Visa Gratis untuk Turis Rusia dan Ukraina gegara Pesta

Sebuah klub malam Rusia bikin pesta bertajuk White Party yang menimbulkan kemarahan warga lokal Sri Lanka.

Baca Selengkapnya

Bukan Destinasi Wisata Utama 5 Negara Ini Menarik Dikunjungi

27 Januari 2024

Bukan Destinasi Wisata Utama 5 Negara Ini Menarik Dikunjungi

Destinasi ini menawarkan perpaduan unik antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan.

Baca Selengkapnya

Singapura dan Sri Lanka akan Gabung Koalisi AS di Laut Merah

10 Januari 2024

Singapura dan Sri Lanka akan Gabung Koalisi AS di Laut Merah

Singapura dan Sri Lanka akan bergabung dengan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk menjaga keamanan di Laut Merah

Baca Selengkapnya