Arab Saudi - Mesir Kerja Sama Investasi Rp 142 Triliun di Sinai

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 Maret 2018 09:36 WIB

Raja Salman (kiri) berbicara dengan putranya, Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman. Raja Salman membentuk lembaga antikorupsi, yang dikepalai putra mahkota, pada 4 November 2017. Lembaga ini kemudian menangkap sebelas pangeran dan puluhan mantan menteri. AP/Hassan Ammar

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi dan Mesir telah menandatangani sebuah kesepakatan investasi untuk mengembangkan lebih dari seribu kilometer per segi wilayah Sinai Selatan, Mesir. Kawasan mega city project di Sinai Selatan ini dibuat dengan proyek bernama Neom.

Untuk mewujudkan proyek ini kedua negara akan mendirikan sebuah dana bersama dengan pembagian saham yang sama rata. Proyek ini akan bernilai lebih dari US$.10 miliar atau sekitar Rp.142 triliun, dimana Mesir juga akan mendapatkan keuntungan karena menyewakan lahan untuk periode yang cukup panjang. Kesepakatan ini merupakan pengembangan dari kesepakatan bersama investasi Mesir-Arab Saudi.

Baca: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Kunjungi Mesir

Wisatawan menyaksikan matahari terbit dan berdoa di luar sebuah gereja di puncak Gunung Musa, dekat kota Saint Catherine, Semenanjung Sinai, Mesir, 9 Desember 2015. Menurut Alkitab gunung ini dimana Nabi Musa menerima sepuluh perintah dari Tuhan. REUTERS/Amr Abdallah DalshWisatawan menyaksikan matahari terbit dan berdoa di luar sebuah gereja di puncak Gunung Musa, dekat kota Saint Catherine, Semenanjung Sinai, Mesir, 9 Desember 2015. Menurut Alkitab gunung ini dimana Nabi Musa menerima sepuluh perintah dari Tuhan. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

“Kunjungan Mohammed bin Salman ini akan dijadikan bukti dukungan Kerajaan Arab Saudi kepada Sisi untuk tetap menjadi Presiden Mesir pada periode berikutnya,” kata Mostafa Kamel al-Sayed, profesor bidang ilmu politik dari Universitas Kairo seperti dikutip dari english.alarabiya.net, Minggu, 4 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Dalam kunjungannya ke Kairo, Mesir, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan Presiden Mesir Abdelfattah al-Sisi, juga menandatangani sebuah kesepakatan untuk melindungi wilayah laut, mencegah terjadinya polusi agar bisa menjaga terumbu karang dan mencegah ‘polusi visual’. Seluruh rangkaian kerja sama ini adalah bagian dari strategi Arab Saudi sebelum memulai pengerjaan projek-proyek Laut Merah.

Baca: Cari Investor, Putra Mahkota Arab Saudi ke Luar Negeri

Guna mengembangkan sektor pariwisata, Arab Saudi, Mesir dan Jordania akan bekerja sama mengembangkan area Laut Merah. Arab Saudi contohnya, berencana mendirikan tujuh tempat tujuan wisata diantaranya dengan mengembangkan kota-kota dan proyek-proyek pariwisata seperti proyek Neom. Sedang untuk proyek Laut Merah, Arab Saudi sedang membangun sekitar 50 restoran dan empat kota-kota kecil.

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

44 menit lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya