Krishna Kholi, Senator Pakistan Pertama dari Kasta Rendah Dalit

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 5 Maret 2018 21:01 WIB

Krishna Kholi, Senat Pakistan Pertama dari Kasta Dalit

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita dari komunitas terpinggirkan di Pakistan, yang termasuk hierarki bawah kasta Hindu dan bagian minoritas di sebuah negara berpenduduk mayoritas Muslim, terpilih menjadi anggota Senat untuk pertama kalinya.

Krishna Kumari Kohli, anggota Partai Rakyat Pakistan (PPP), berasal dari golongan Dalit, anak tangga paling rendah dari sistem kasta yang masih ada di Pakistan dan negara tetangga India.

Baca: India Vs Pakistan: 5000 Bunker Dibangun di Perbatasan Kashmir

Advertising
Advertising

Politisi di majelis nasional dan empat provinsi pada Sabtu memilih setengah dari 104 anggota Senat untuk masa jabatan enam tahun.

Kholi, yang bekerja di ladang bersama orang tuanya saat kecil, akan menjalani sumpah jabatannya pada akhir Maret ini.

Baca: Pakistan Bungkam Soal Pengiriman 1.000 Serdadu ke Arab Saudi

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. (AP Photo/Anjum Naveed)

"Saya merasa senang, tidak terpikirkan bagi saya untuk mencapai Senat," katanya, seperti dilansir Al Jazeera pada Ahad, 4 Maret 2018. Seperti dilansir media The Hindu, Kohli mengatakan,"Saya merasa bangga. Saya berterima kasih kepada Partai Rakyat Pakistan yang menominasikan saya."

Kholi, yang lahir dan besar di sebuah distrik terpencil, mengatakan bahwa kesuksesannya adalah berkat orang tuanya, yang mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan dan akhirnya membantunya meraih gelar universitas.

Dia kemudian bekerja untuk sebuah organisasi non-pemerintah sebelum bergabung dengan Partai Rakyat Pakistan pimpinan Perdana Menteri Benazir Bhutto, yang tewas dibunuh.

Partai itu mencalonkan dirinya untuk sebuah kursi yang diperuntukkan bagi kandidat minoritas dari provinsi Sindh, di mana ia mendapat suara mayoritas.

"Saya akan terus bekerja untuk hak orang-orang tertindas, terutama untuk pemberdayaan perempuan, kesehatan dan pendidikan mereka," katanya.

Warga Hindu Pakistan berjumlah sekitar dua persen dari sekitar 200 juta penduduk negara itu.

Kemenangan kandidat oposisi Kohli dalam pemilihan Senat menggerakkan gelombang optimisme pada media sosial. Orang-orang Pakistan merayakan keberhasilan langka seorang wanita dari komunitas terpinggirkan di bagian bawah hirarki kasta Hindu.

"Kudos to PPP untuk pemilihan #KrishnaKohli .... Parlemen kita harus memiliki perwakilan dari semua agama, kelas & gender dalam mengejar demokrasi sejati," kata aktivis hak asasi manusia Jibran Nasir.

Pemilu pada Sabtu, 3 Maret 2018, menempatkan partai Perdana Menteri Nawaz Sharif, yang digulingkan, dengan mayoritas 33 kursi di majelis tinggi parlemen, setelah memenangkan 15 kursi tambahan. Partai bekas Presiden Asif Zardari berada di posisi kedua, disusul oleh partai yang dipimpin oleh mantan bintang kriket Imran Khan.

Anggota parlemen dan majelis provinsi memilih Sabtu untuk mengisi setengah kursi di Senat, atau majelis tinggi, sebelum pemilihan musim panas ini untuk majelis rendah parlemen.

Liga Muslim Pakistan yang berkuasa - Nawaz (PML-N) memenangkan 15 dari 52 kursi untuk yang diperebutkan dalam pemilihan, untuk mengamankan total 33 tempat di majelis tinggi yang secara total berjumlah 104 tempat duduk. Dukungan dari sekutu kemungkinan akan memberikan mayoritas yang dominan.

Partai Rakyat Pakistan memenangkan 12 kursi dan Partai Tehreek-e-Insaf Pakistan, yang dibesut mantan bintang kriket Imran Khan, berada di urutan ketiga, dengan enam.

Berita terkait

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

9 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

15 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

16 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

26 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

27 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

50 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

55 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

57 hari lalu

Partai Sekutu Imran Khan Tak Penuhi Syarat Masuk Parlemen Pakistan

Kandidat independen dari Dewan Sunni Ittehad (SIC) yang didukung partai Imran Khan, yakni Pakistan Tehreek-e-Insaf tak memenuhi syarat masuk parlemen.

Baca Selengkapnya

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

58 hari lalu

Bulog Membeli Beras 300 Ribu Ton dari Thailand dan Pakistan, Tambah Stok Jelang Ramadan

Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 300 ribu ton dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional menghadapi Ramadan dan Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

19 Februari 2024

Dua Partai Dinasti Politik Pakistan Berupaya Membentuk Koalisi

PML-N dan PPP sedang berupaya membentuk koalisi pemerintahan Pakistan setelah pemilu 2024.

Baca Selengkapnya