Ups, Zimbabwe Keluhkan Ukuran Kondom Buatan Cina Terlalu Kecil

Jumat, 2 Maret 2018 07:05 WIB

Sejumlah kondom yang diproduksi dengan karet alami yang diekstrak dari pohon Seringueira saat proses pembuatan di pabrik kondom Natex di Xapuri, Acre, Brasil, 23 Juni 2016. REUTERS/Ricardo Moraes

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Zimbabwe mengeluhkan ukuran kondom buatan Cina terlalu kecil bagi para orang muda di negara Afrika itu.

Menteri Kesehatan David Parirenyatwa menyampaikan keluhan itu pada sebuah acara mengenalkan upaya pencegahan HIV/AIDS di ibukota Harare pekan lalu.

Baca: Kondom Jadi Oleh-oleh Pejabat Korea Utara, Kok Bisa?

"Wilayah Afrika bagian selatan memiliki masalah HIV tertinggi dan kami mempromosikan penggunaan kondom. Pemuda sekarang hanya memilih kondom tertentu yang mereka sukai, tapi kita tidak memproduksinya. Kami mengimpor kondom dari Cina dan beberapa pria mengeluh bahwa ukurannya terlalu kecil," kata Parirenyatwa, seperti dilansir South China Morning Post pada 1 Maret 2018.

Setelah munculnya keluhan itu, Parirenyatwa mengatakan, perusahaan di Zimbabwe harus bisa memproduksi kondom sendiri daripada mengandalkan impor.

Baca: Remaja Thailand Suka Pakai Kondom Kegedean

Zimbabwe merupakan salah satu negara di Afrika Sub-Sahara yang paling parah terkena dampak HIV / AIDS, dengan perkiraan 13,5 persen populasi orang dewasa terinfeksi virus itu. Penggunaan kondom dianggap sebagai cara utama untuk membatasi penyebaran infeksi.

Menanggapi keluhan pemerintah Zimbabwe, produsen kondom Cina mengatakan sedang mempertimbangkan untuk membuat produknya dalam ukuran yang berbeda. Cina tidak ingin kehilangan pasar.

Advertising
Advertising

Zhao Chuan, Kepala eksekutif produsen kondom Beijing Daxiang dan His Friends Technology Co, mengatakan, perusahaan tersebut berencana membuat alat kontrasepsi dalam berbagai ukuran.

Baca: Olimpiade Musim Dingin 2018 Catatkan Rekor Soal Penyebaran Kondom

"Mengenai tuntutan berbeda dari pelanggan seperti di Zimbabwe, Daxiang sebagai produsen Cina memiliki kemampuan dan kewajiban untuk memberikan kontribusi. Jadi kami mulai melakukan survei terhadap data pengguna di wilayah tersebut untuk melakukan persiapan untuk produk masa depan dengan ukuran berbeda, "kata Zhao.

Menurut Zhao, pelanggan di seluruh dunia memiliki persyaratan yang berbeda. Di Cina, kaum pria lebih memilih kondom yang lebih tipis meski tidak mengkhawatirkan ukurannya. Sementara pelanggan di Amerika Utara lebih menyukai kontrasepsi yang lebih lembut.

Cina adalah salah satu produsen kondom terbesar di dunia. Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki sekitar 300 produsen kondom yang memproduksi sekitar 3 miliar alat kontrasepsi setiap tahunnya.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

7 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya