120 Eks Milisi Indonesia akan Minta Maaf pada Korban Terorisme

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Selasa, 27 Februari 2018 13:04 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius (dua dari kiri) dalam peluncuran buku putih pemetaan pendanaan terorisme domestik yang terafiliasi dengan ISIS di Jakarta, 27 September 2017. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 eks militan Indonesia pekan ini akan meminta maaf kepada korban selamat dan keluarga korban tewas serangan teror. Ini merupakan bagian dari rencana untuk mempromosikan rekonsiliasi dan perang terhadap ekstremisme.

Seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 26 Februari 2018, pertemuan dengan korban dijadwalkan pada Rabu, 28 Februari 2018 setelah dua hari sesi persiapan.

Baca: Pejabat Malaysia Ungkap ISIS dari Indonesia Ingin Membunuhnya

Advertising
Advertising

Menurut Irfan Idris, pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Indonesia atau BNPT, tujuan kegiatan ini adalah untuk mempromosikan perdamaian sehingga bekas teroris dapat mengambil tempat di masyarakat tanpa dipinggirkan.

Baca: Polisi Malaysia Tangkap Tiga Terduga ISIS Asal Indonesia

Semua yang mengambil bagian telah menjalani hukuman penjara namun banyak yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar penjara.

"Ada 120 mantan narapidana yang telah bekerja sama dan akan ambil bagian," kata Idrus yang merupakan direktur deradikalisasi BNPT.

Mereka termasuk orang-orang yang terlibat dalam pengeboman Bali 2002, yang menewaskan 202 orang dan kebanyakan turis asing.

Pada pertemuan Senin dan Selasa, mereka akan diberi pelajaran mengenai nilai-nilai nasional Indonesia seperti toleransi dan keragaman. Tujuh menteri kabinet akan terlibat dalam sesi ini.

Mantan narapidana terorisme juga diberi pengarahan oleh pejabat tentang bagaimana berperilaku saat mereka bertemu dengan 70 korban pada Rabu. Mereka mendapat kesempatan untuk meminta maaf.

Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia dan telah mengalami serangkaian serangan terorisme abad ini.

Pemerintah telah berusaha untuk membasmi teroris melalui sebuah program, yang dimulai lebih dari 10 tahun yang lalu.

Tindakan keras juga dilakukan untuk melemahkan jaringan yang paling berbahaya. Namun, kekhawatiran meningkat setelah ratusan orang Indonesia berbondong-bondong ke Timur Tengah dan Filipina dalam beberapa tahun terakhir bergabung dengan kelompok ISIS atau sekutu-sekutunya.

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

14 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

16 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

16 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

1 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

1 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

2 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

3 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya