Polisi di Inggris Imbau Warga Tak Beri Uang ke Pengemis, Mengapa?

Senin, 26 Februari 2018 19:10 WIB

Ilustrasi Pengemis di Dubai. Gulfnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi di kota kecil Ely, Cambridgeshire, Inggris mengimbau warganya untuk tidak memberikan uang kepada pengemis. Polisi mengatakan setiap pengemis di kota itu bukan tunawisma, tapi menghasilkan uang banyak dengan menipu.

Menurut polisi , tidak ada orang yang hidupnya begitu melarat di Ely, sehingga diduga orang yang mengaku tunawisma mencoba menyesatkan orang lain demi mengumpulkan uang.

Baca: Beri Makan Tuna Wisma di Vatikan, McDonald Dituding Promosi

Untuk itu polisi mendesak anggota masyarakat untuk memberi para pengemis itu makanan atau minuman hangat, bukan uang.

Polisi Cambridgeshire mencatat telah terjadi peningkatan jumlah pengemis yang beroperasi di kota itu, namun dipastikan tidak ada orang yang tidak tidur nyenyak di Ely.

"Tidak ada orang yang tidak tidur nyenyak di Ely. Semua individu yang terlihat mengemis baru-baru ini telah dilayani dengan perumahan sementara dan dukungan sosial lainnya," kata Sersan Phil Priestley.

Baca: Mengemis Jadi Karier Profesional, Ini Temuannya

Advertising
Advertising

"Kami mendesak siapa saja yang ingin membantu masalah tunawisma untuk menyumbang kepada badan amal terdaftar. Jika merasa tergerak untuk memberikan sesuatu, tawarkan makanan atau minuman hangat dengan segala cara, tapi tolong jangan memberikan uang," tambahnya.

Berdasarkan data terbaru, sekitar 4.751 tunawisma tidur nyenyak pada malam hari di Inggris dan sekitar 600 di antaranya berada di Cambridgeshire.

Seorang juru bicara Dewan Distrik Cambridgeshire Timur mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah menyeluruh untuk memastikan bahwa orang-orang yang sulit mendapatkan tempat tidur mendapatkan dukungan penuh.

Baca: Sambut Ivanka Trump, India Singkirkan Pengemis dan Anjing Liar

Berita tunawisma di Ely muncul setelah seorang anggota Konservatif, Simon Dudley mengatakan, pengemis di Windsor dapat merusak citra pernikahan Pangeran Harry dan aktris Amerika Meghan Markle pada Mei mendatang.

Dudley mendapat kecaman dari tokoh-tokoh Inggris, termasuk Perdana Menteri Theresa May atas pernyataannya itu. Ia bahkan menghadapi mosi tidak percaya setelah dia menyarankan pengemis atau tunawisma di Windsor untuk dipindahkan menjelang pernikahan kerajaan. Dudley juga telah mendesak polisi untuk menggunakan kekuasaan mereka berdasarkan Undang-Undang Vagrancy 1824 dan Perilaku Anti-Sosial, Kejahatan dan Perpolisian tahun 2014 untuk melindungi warga dan wisatawan.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

5 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

16 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

19 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

4 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya