Teknologi Arsip Digital Penolong Benda Purbakala Jepang

Reporter

Suci Sekarwati

Rabu, 21 Februari 2018 21:03 WIB

Beberapa pengunjung melihat salah satu koleksi, benda bersejarah milik British Museum. Jepang, Tokyo, 18 April 2015. Asahi Shimbun/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi arsip digital dengan spektrometer telah digunakan pemerintah Jepang untuk membantu masyarakat memahami sejarah. Teknologi ini penting untuk mendata benda-benda purbakala agar bisa dikenang hingga 70 tahun kemudian.

Menurut Ari Ide-Ektessabi, Profesor bidang teknologi pengambilan gambar tingkat tinggi, fakultas teknik, Universitas Kyoto, Jepang, pihaknya telah menggunakan teknologi ini untuk mengarsipkan benda-benda purbakala mulai dari kain sampai gunung.

Baca: Jepang Lindungi Benda Purbakala Dari Ancaman Gempa Bumi

Suasana pameran benda seni dan bersejarah di Metropolitan Art Museum, sekitar 100 koleksi dipamerkan oleh British Museum. Jepang, Tokyo, 18 April 2015. Asahi Shimbun/Getty Images

“Untuk mendokumentasikan gunung dalam arsip digital, kami mengerahkan drone (pesawat tanpa awak)” kata Ide-Ektessabi, dalam seminar 'Cultural Heritage Digital Archive' yang dilakukan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, Rabu 21 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Benda-benda sejarah seperti puisi, pantun, tarian tradisional hingga permainan anak-anak tempo dulu juga bisa didokumentasikan oleh teknologi arsip digital dengan spectrometer. Teknologi ini bahkan memungkinkan masyarakat zaman sekarang mengetahui teknik menulis masyarakat zaman dahulu, yang menggunakan daun palem sebagai media untuk menulis.

“Teknologi ini resolusinya detail, memotret dengan warna asli. Terdapat spektrometer, yang bisa menganalisa warna dengan baik. Benda purbakala sekecil apa pun, jika dipotret dengan alat ini gambarnya tidak akan pecah. Teknologi ini juga membuat kita bisa mengetahui komposisi warnanya apa saja dalam sebuah lukisan atau foto,” kata Ide-Ektessabi.

Baca: Museum Iptek Jepang Akan Dipandu Robot

Bukan hanya itu, teknologi arsip digital dengan spektrometer ini juga bisa mengungkap bagaimana teknik membatik masyarakat Indonesia tempo dulu. Seluruh museum di Jepang telah menggunakan teknologi ini untuk mendokumentasikan lukisan, partisi lipat hingga bangunan kuno sebelum dibongkar dan dirakit ulang agar tahan dari bencana alam.

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

8 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

20 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya