Unicef Tak Bisa Gambarkan Kengerian Perang Suriah

Reporter

Suci Sekarwati

Rabu, 21 Februari 2018 08:14 WIB

Proses evakuasi korban serangan udara pasukan pemerintah Suriah di Ghouta, pinggiran kota Damaskus, 20 Februari 2018. Syrian Civil Defense White Helmets via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Perang saudara di Suriah telah menjadi perang paling mengerikan pada era modern. United Nations Children's Fund (Unicef) menerbitkan laporan kosong untuk menggambarkan buruknya perang Suriah hingga tak bisa dilukiskan oleh kata-kata.

Hari, bulan, tahun, semuanya berlalu dengan sangat buruk di Suriah. Tak ada kata yang bisa menggambarkan kondisi ini. Perang telah menghancurkan negara yang indah oleh bangunan-bangunan kuno tersebut.

Seperti dikutip dari Edition.cnn.com pada 20 Februari 2018, dalam beberapa hari terakhir, pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah, roket, dan artileri telah menghujani Ghouta timur, yang terletak di luar Ibu Kota Damaskus. Langkah itu dilakukan untuk membebaskan Ghouta timur, yang telah berada dalam kekuasaan kelompok-kelompok pemberontak dan dalam pengepungan sejak 2012.

Baca: Rusia: Suriah Kuasai 85 Wilayah Negara

Petugas mengevakuasi korban serangan udara pasukan pemerintah Suriah di Ghouta, pinggiran kota Damaskus, 20 Februari 2018. Sebanyak 98 orang tewas dalam serangan ini. Syrian Civil Defense White Helmets via AP

Advertising
Advertising

Pada Senin 19 Februari lalu, serangan pasukan militer Suriah di wilayah itu telah menewaskan lebih dari seratus penduduk. Banyak dari korban tewas adalah anak-anak. Beberapa organisasi kemanusiaan yang dihubungi CNN menjelaskan, jumlah korban jiwa pada Selasa pagi, 20 Februari 2018, naik sekitar 50 orang.

Kantor berita yang dijalankan pemerintah Suriah, Syrian Arab News Agency, pada Selasa, 20 Februari 2018, mewartakan roket dan tembakan mortar yang dilepaskan kelompok-kelompok pemberontak di Ghouta timur pada hari itu telah menewaskan lima warga sipil dan melukai 20 lain di Damaskus tengah. Pasukan militer Suriah membalas serangan itu dengan menghancurkan secara tepat peluncur-peluncur roket dan benteng yang digunakan kelompok pemberontak bersenjata Suriah.

Baca: Perang Suriah, Satu dari Empat Anak Sakit Jiwa

Petugas memadamkan api di sebuah toko seusai serangan udara pasukan pemerintah Suriah di Ghouta, pinggiran kota Damaskus, 20 Februari 2018. Syrian Civil Defense White Helmets via AP

Buruknya situasi yang terjadi dalam perang Suriah dan hampir tidak adanya tanda-tanda kekerasan bisa dihindari telah mendorong Unicef menerbitkan sebuah laporan kosong dengan hanya mencantumkan judul sederhana tapi menohok, yakni “Tidak Ada Kata-kata yang Bisa Memberikan Keadilan pada Anak-anak yang Terbunuh, Ibu-ibu Mereka, Ayah-ayah Mereka, dan Orang-orang yang Mereka Sayangi”.

Pada halaman akhir laporan kosong itu, terdapat catatan kaki yang berbunyi, “Unicef menerbitkan laporan kosong ini karena kami tidak lagi punya kata-kata untuk menggambarkan penderitaan anak-anak dan kemarahan kami atas perang Suriah. Adakah mereka yang menderita masih memiliki kata-kata untuk menggambarkan tindakan-tindakan barbar ini?”

Berita terkait

UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

32 hari lalu

UNICEF Minta Gencatan Senjata di Gaza Bukan Simbolik

UNICEF memperingatkan gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat substantif, bukan simbolik dan harus bisa mengakhiri bencana kemanusiaan

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

42 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

56 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

UNICEF Ingatkan Kematian Anak di Gaza akan Naik Jika Serangan Israel Tak Dihentikan

57 hari lalu

UNICEF Ingatkan Kematian Anak di Gaza akan Naik Jika Serangan Israel Tak Dihentikan

UNICEF memperingatkan ledakan angka kematian anak di Gaza akan meningkat pesat jika serangan Israel terus berlanjut.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030, Pedoman Penyediaan Toilet Layak Bagi Pelajar

28 Februari 2024

Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030, Pedoman Penyediaan Toilet Layak Bagi Pelajar

Kemendikbudristek meluncurkan roadmap sanitasi sekolah 2024-2030. Upaya pemerataan akses toilet yang layak bagi semua sekolah.

Baca Selengkapnya

Susu Formula Tak Ada di Gaza Utara, Bayi Dua Bulan Tewas Kelaparan

25 Februari 2024

Susu Formula Tak Ada di Gaza Utara, Bayi Dua Bulan Tewas Kelaparan

Seorang bayi berusia dua bulan bernama Mahmoud Fattouh, meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, utara Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

6 Peran Orang Tua Membantu Cegah Bullying atau Perundungan

23 Februari 2024

6 Peran Orang Tua Membantu Cegah Bullying atau Perundungan

Peran orang tua penting dalam mencegah bullying terjadi pada anak. Berikut cara orang tua membantu mencegah bullying.

Baca Selengkapnya

Hukuman Bagi Pelaku Bullying Berdasarkan KUHP dan UU Perlindungan Anak

22 Februari 2024

Hukuman Bagi Pelaku Bullying Berdasarkan KUHP dan UU Perlindungan Anak

Kasus bullying kerap kali terjadi di Indonesia. Sebenarnya, apa hukuman bagi pelaku perundungan berdasarkan KUHP dan UU Perlindungan Anak?

Baca Selengkapnya

Save the Children: Lebih dari 10 Anak Setiap Hari Kehilangan Anggota Tubuh di Gaza

8 Januari 2024

Save the Children: Lebih dari 10 Anak Setiap Hari Kehilangan Anggota Tubuh di Gaza

Seorang direktur Save the Children mendesak gencatan senjata karena melihat anak-anak Gaza yang dimutilasi akibat pengeboman "tidak dapat didamaikan."

Baca Selengkapnya