Polisi Israel Tangkap 2 Orang Kepercayaan Netanyahu, Kenapa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Februari 2018 19:22 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu berbincang dengan Presiden AS Donald Trump saat menyambut kedatangannya di Tel Aviv, Israel, 22 Mei 2017. AP Photo/Oded Balilty

TEMPO.CO, Tel Aviv - Polisi Israel menangkap dua orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sejumlah pejabat perusahaan telekomunikasi raksasa Israel, Bezeq, pada Ahad, 18 Februari 2018.

Ini merupakan bagian dari investigasi Kasus 4000, yang melibatkan hubungan petinggi perusahaan telekomunikasi itu dengan Netanyahu. Media Israel, Haaretz, melansir polisi bakal menanyai Netanyahu tentang kasus ini.

PM Israel Netanyahu, Sara (istri), dan pengusaha Shaul Elovitch, pemilik saham mayoritas perusahaan telekomunikasi Bezeq. Haaretz. Eyal Toueg, Mark Israel Salem

Baca: PM Polandia Sebut Yahudi juga Pelaku Holocaust, Netanyahu Kecam

"Bukti baru menunjukkan aktivitas kriminal dalam kasus ini lebih luas dibanding dugaan sebelumnya," demikian dilansir media Haaretz pada 18 Februari 2018.

Advertising
Advertising

Baca: Terkait Suap, PM Israel Netanyahu Diperiksa Jaksa

Polisi Israel juga menyatakan penanganan kasus ini melibatkan tim gabungan antara unit polisi, Lahav 433, dan Otoritas Keamanan Israel. Polisi mengatakan tiga anak buah Netanyahu bertindak memberikan keuntungan kepada pengusaha Shaul Elovitch, yang merupakan pemegang saham mayoritas Bezeq.

Polisi perbatasan Israel berjaga-jaga di dekat pintu masuk masjid Al Aqsa di Yerusalem, 23 Juli 2017. Pemasangan pendeteksi logam pada pintu masuk area masjid memicu bentrok antara warga Palestina dan polisi Israel. REUTERS/Ammar Awad

Harga saham Bezeq turun 1,15 persen pada Ahad di Bursa Efek Tel Aviv. Kasus 4000 merupakan kasus yang mengungkapkan dugaan hubungan antara Netanyahu dan Elovitch, yang diketahui bahwa perusahaannya, Bezeq, memiliki perusahaan berita Walla.

Ini merupakan kasus kedua yang melibatkan tudingan Netanyahu berupaya mendapatkan liputan positif mengenai kebijakannya dengan memberikan keuntungan kepada seorang pengusaha media. Kasus sebelumnya terkait dengan dugaan kolusi antara Netanyahu dan Arnon Mozes, yang merupakan pengusaha penerbit media populer, Yediot Aharonot.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

6 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

7 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

7 jam lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

8 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

8 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

9 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

11 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

11 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya