TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Penang, Malaysia, masih mendalami motif penyiksaan, yang dilakukan majikan Adelina Jemira, tenaga kerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemeriksaan ini termasuk kesehatan jiwa majikannya itu. Pemerintah Indonesia menuntut keadilan bagi kasus ini.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, motif penyiksaan dan detail kejadiannya sampai sekarang masih dalam proses investigasi. Sebaliknya, pemerintah Indonesia juga akan menginvestigasi apakah Adelina merupakan korban dari jaringan sindikat perdagangan manusia.

Baca: Menlu: Adelina Lisao Pasti Mendapatkan Keadilan

“Apa motif majikan melakukan penyiksaan, itu masih dalam proses investigasi. Apakah Adelina betul menjadi korban perdagangan manusia, itu akan menjadi bagian dari proses investigasi pemerintah Indonesia dan kepolisian Malaysia. Ini tentu akan menjadi perhatian kita,” kata Arrmanatha, Rabu sore, 14 Februari 2018.

Tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur, Adelina Lisao, sedang tidur di lokasi garasi di rumah majikan di Malaysia di sebelah anjing piaran. MalayOnline.

Baca: Kemlu Pastikan Keluarga TKW Adelina Dapat Kompensasi

Lebih lanjut Arrmanatha memastikan akan ada keadilan bagi Adelina. Kementerian Luar Negeri akan mengikuti proses peradilan kasus ini dan membahas dengan pihak berwenang di Malaysia. Ini dilakukan agar kasus ini mendapat perhatian yang tinggi.

Pmerintah berharap proses hukum kasus ini dan proses peradilan akan benar-benar berjalan adil. Ini agar pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku di sana.

Baca: Ibu Adelina Lisao Minta Jenazah Anaknya Dipulangkan

Adelina Jemira Sau, yang semula diberitakan bernama lengkap Adelina Lisao, tewas pada Minggu 11 Februari 2018 di sebuah rumah sakit di Penang, Malaysia. Pemeriksaan dokter setempat menyebut, Adelina mengalami gizi buruk dengan tubuh penuh luka.

Baca: Adelina Tewas, Malaysia dan Indonesia Harus Lindungi Buruh Migran

Kasus tewasnya Adelina membuat publik geram karena majikan memaksanya tidur di beranda rumah bersama seekor anjing hingga dia sekarat.