Pemerintah Indonesia Ingin Tingkatkan Ekspor ke Afrika

Selasa, 13 Februari 2018 22:03 WIB

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memberikan sambutan dalam acara Ambassadors and CEO cocktail function di kantin diplomasi Kemlu, 13 Februari 2018. Foto: Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pemerintah sangat ingin meningkatkan ekspor terutama ke Afrika dan selatan Karibia.

"Kami ingin sekali pengusaha asal Indonesia bisa berdagang sampai ke sana. Untuk itu, kami meningkatkan kerja sama supaya ekspor pun ikut naik," kata Retno dalam acara bertajuk Ambassadors and CEO Cocktail Function, yang diadakan Kementerian Luar Negeri, Selasa, 13 Februari 2018.

Baca: Afrika Selatan Pintu Masuk Produk Indonesia ke Lima Negara

Acara ini mempertemukan para duta besar Indonesia dengan CEO berbagai jenis usaha. Upaya ini terkait dengan program Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan diplomasi ekonomi untuk mempromosikan pasar-pasar nontradisional Indonesia.

Saat ini, menurut Retno, para kepala perwakilan Indonesia di berbagai belahan dunia sudah diberikan target-target yang harus dipenuhi. Target-target ini telah membuat kinerja para kepala perwakilan menjadi jauh lebih jelas dan melalui acara ini, para duta besar dan CEO, yang berjumpa bisa saling mengambil langkah nyata.

"Tidak boleh ada jarak antara duta besar dan CEO," kata Retno.

Baca: Kurangi Sisa Makanan, Indonesia Perlu Contoh Afrika

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan ujung tombak diplomasi ekonomi Indonesia ada di tangan para duta besar dan CEO.

Presiden Jokowi disebut Rosan telah memberikan peringatan, yakni ekspor Indonesia dalam empat tahun terakhir telah mengalami penurunan ke semua negara di dunia. Ekspor Indonesia bahkan tertinggal dari Vietnam yang dulu belajar dari Indonesia.

Sebagai contoh, ekspor kelapa sawit Indonesia yang semula sekitar US$ 360 juta, sekarang anjlok menjadi sekitar US$ 200 juta karena pembeli beralih ke Malaysia.

"Penyebab penurunan ini adalah turunnya daya saing dan produk-produk kita kurang kompetitif," kata Rosan.

Baca: Jokowi: Indonesia Dukung Peningkatan Kerja Sama G-20 dengan Afrika

Dengan begitu, pemerintah Indonesia dan seluruh pihak terkait perlu berperan aktif, mencari tahu apa saja yang harus diperbaiki, mempermudah regulasi, kebijakan, dan apa pun yang menjadi kebutuhan.

Lebih lanjut, Rosan menilai program-program dan kebijakan pemerintah Indonesia kurang promosi dan harus disampaikan para duta besar ke negara mereka bertugas. Misalnya, saat ini ada 34 sektor usaha yang bisa dimiliki pihak asing. Peringkat Indonesia pun sekarang sudah meningkat menjadi investment grade dan hal ini penting dipromosikan para duta besar.

Rosan meyakinkan bahwa pihaknya mendukung penuh investasi bidang perdagangan dengan negara-negara di dunia, agar dinaikkan. Dan naiknya investasi, kuncinya ada kenaikan ekspor.

SUCI SEKARWATI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia

Baca Selengkapnya

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.

Baca Selengkapnya

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.

Baca Selengkapnya

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.

Baca Selengkapnya

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.

Baca Selengkapnya

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.

Baca Selengkapnya

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.

Baca Selengkapnya

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.

Baca Selengkapnya

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...

Baca Selengkapnya