Adelina Tewas, Malaysia dan Indonesia Harus Lindungi Buruh Migran

Reporter

Suci Sekarwati

Editor

Budi Riza

Selasa, 13 Februari 2018 16:33 WIB

Tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur, Adelina Lisao, sedang tidur di lokasi garasi di rumah majikan di Malaysia di sebelah anjing piaran. MalayOnline.

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian buruh migran (TKW) bernama Adelina Lisao, 21 tahun, secara mengenaskan pada Minggu kemarin, membuat masyarkat mengkritik sikap pemerintah Malaysia. Pemerintah dituntut menegakkan hukum untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan para buruh migran.

“Mau sampai kapan kita membiarkan peristiwa seperti ini terjadi lagi dan lagi. Aturan dan regulasi dalam ketenagakerjaan bagi asisten rumah tangga tampaknya tidak melindungi mereka,” kata Glorene Das, Direktur kelompok advokasi HAM Malaysia.

Baca:TKW Sekarat di Dekat Anjing, Hanif Dhakiri: Penyiksanya Ditangkap

Advertising
Advertising

Menurut Glorene, kebiadaban yang terjadi pada buruh migran yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia terus terjadi berulang kali. Dia meminta pemerintah membuat regulasi untuk melindungi para tenaga kerja asing ini.

Baca: Kisah Pilu TKW Sekarat di Samping Anjing Majikan di Malaysia

Adeline, pekerja migran Indonesia tewas di rumah sakit Penang, Malaysia , sekujur tubuhnya penuh luka dan tidur di teras rumah bersama anjing majikannya.

Bukan hanya masyarakat Indonesia yang dikejutkan oleh kematian Adelina, namun masyarakat Malaysia pun geger dengan peristiwa ini. Glorene menegaskan klasifikasi pekerja seperti asisten rumah tangga atau pelayan dalam ketenagakerjaan Malaysia telah mendorong pola pikir hubungan tuan dan pelayan.

Baca:Bupati Kupang Belum Tahu TKW Adelina Lisao Tewas di Malaysia

“Kematian Adelina ini adalah satu dari banyak kasus tewasnya asisten rumah tangga, yang sudah terlalu banyak. Kami secara serius perlu menangani permasalahan ini dari akarnya, terutama menyangkut sikap mengapa para majikan merasa wajar menyiksa seorang asisten rumah tangga,” kata dia seperti dilansir themalaymailonline.com, Selasa, 13 Februari 2018.

Dia menilai pemerintah Indonesia dan Malaysia serta kementerian terkait di kedua negara harus sama – sama bertanggung jawab atas kematian Adelina. Sebab kasus ini adalah hasil kegagalan kedua negara dalam menempatkan pentingnya hukum dan kebijakan-kebijakan dalam melawan penyiksaan.

Sebelumnya pada Sabtu, 10 Februari 2018, tim penyelamat mengunjungi rumah majikan Adelina di Kota Permai 2, Penang, Malaysia dan menemukannya sedang disiksa secara keji. Dalam satu bulan terakhir, tubuhnya penuh luka. Adelina juga dipaksa tidur di beranda rumah bersama seekor anjing. Majikan Adelina, yang sampai berita ini diturunkan, identitasnya belum dipublikasi pihak berwenang Malaysia, masih menjalani proses penyidikan. Masa penahanan ini akan berlaku hingga 14 Februari.

Berita terkait

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

4 jam lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

5 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

6 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

7 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya