Putin Telepon Trump Bahas Yerusalem, Lalu Bertemu Abbas

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 13 Februari 2018 14:33 WIB

Presiden Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan kepada pemimpin Palestina Mahmoud Abbas bahwa dia membahas proses perdamaian Arab-Israel ketika menelpon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Putin mengatakan ini saat bertemu dengan Abbas di Moskow pada Senin malam, 12 Februari 2018.

Baca:Putin Telepon Netanyahu: Akhiri Serangan ke Suriah atau...

Advertising
Advertising

"Saya baru saja melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat, [Donald] Trump," kata Putin kepada Abbas. "Trump menyampaikan yang terbaik untuk Anda."

Baca: Vladimir Putin Bangga Tak Punya Smartphone

Putin memulai pertemuan dengan Abbas sambil menekankan dekatnya hubungan kedua negara. Dia juga mengatakan mendukung bangsa Palestina. Putin mengatakan telah menyampaikan isu ini kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu, saat datang baaru-baru ini ke Moskow.

Namun, Abbas menanggapinya dengan dingin dan mengatakan kepada Putin bahwa dia tidak dapat lagi menerima peran Amerika Serikat sebagai satu-satunya mediator dalam pembicaraan dengan Israel karena perilaku Washington. Kantor berita Interfax melaporkan ini dan dilansir media Russia Today.

"Kami menyatakan bahwa mulai sekarang kami menolak untuk bekerja sama dalam bentuk apapun dengan A.S. dalam status mediatornya, karena kami menentang tindakannya," tegas Abbas, seperti yang dilansir Hareetz pada 13 Februari 2018.

Dia justru berharap Rusia dapat mengambil peran lebih besar dalam perundingan damai Israel-Palestina, dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak dapat lagi memainkan peran utama.

Sebelumnya Trump mengatakan kepada Putin bahwa sekarang adalah waktu untuk bekerja menuju perdamaian abadi antara Israel dan Otoritas Palestina.

Pernyataan Trump ini dikeluarkan dalam percakapan telepon pada 12 Februari menjelang pertemuan di Moskow antara Putin dan pemimpin Palestina Mahmud Abbas.

Putin mengatakan bahwa diskusi itu berpusat pada menemukan "pendekatan bersama" untuk menjembatani perbedaan antara Israel dan Palestina.

Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara masa depan mereka. Israel telah mencaplok Yerusalem Timur dan menyatakan seluruh kota sebagai ibukotanya, sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional. Abbas berusaha memperkuat posisi Palestina dengan mengamankan dukungan Rusia.

Abbas juga ingin mendapat dukungan mekanisme internasional untuk perundingan perdamaian Timur Tengah untuk menggantikan Amerika Serikat sebagai aktor terdepan.

Seperti Presiden AS terdahulu, Trump tahun lalu menyatakan keinginan untuk menemukan solusi atas konflik 70 tahun, terlepas dari apakah itu berarti solusi "satu negara" atau "dua negara".

Namun pada 6 Desember tahun lalu, Trump melemparkan proses perdamaian ke dalam kekacauan saat dia mengumumkan pengakuan resmi Washington atas klaim Israel mengenai Yerusalem sebagai ibukota.

Palestina mengklaim Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, sebagai ibukota negara merdeka di masa depan. Saat ini pemukiman Israel, yang bertentangan dengan resolusi PBB, secara bertahap mencaplok kota dan pinggiran kota.

Langkah ini membuat marah orang-orang Palestina dan lainnya di seluruh dunia Muslim. Para pemimpin Palestina mengatakan Washington tidak bisa lagi berperan sebagai mediator perdamaian di Timur Tengah.

Perjalanan Abbas ke Moskow terjadi dua minggu setelah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Abbas pada awalnya dijadwalkan bertemu dengan Putin di resor Sochi di Laut Hitam, namun pemimpin Rusia tersebut membatalkan perjalanannya untuk tetap tinggal di ibukota guna memantau perkembangan setelah jatuhnya pesawat penumpang, yang menewaskan 71 orang di pinggiran Kota Moskow pada 11 Februari.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

2 hari lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

3 hari lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

7 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

14 hari lalu

Putin Buka Suara Soal Serangan Israel, Iran Sebut Terpaksa

Putin menelepon Ebrahim Raisi untuk membahas serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

23 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya