Drone Iran Saeqeh Bisa Bawa 4 Rudal Terpandu Laser
Senin, 12 Februari 2018 08:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Iran membantah pesawat nirawak miliknya, yang ditembak jatuh Israel pada Sabtu, 10 Februari 2018, memasuki wilayah wilayah Israel. Drone Saeqeh ini digunakan untuk melakukan pengintaian terhadap posisi pasukan ISIS, yang masih beroperasi di daerah perbatasan Suriah.
"Markas operasi militer bersama memperingatkan insiden serangan jet tempur Israel yang melintas batas memasuki wilayah Suriah akan dibalas," begitu dilansir kantor berita Farsnews, Ahad, 11 Februari 2018.
Baca: Israel Sebut Drone Iran yang Ditembak Jatuh Mirip RQ-170 CIA
Menurut Komandan Pangkalan Udara Khatam Al-Anbia, Brigadir Jenderal Farzad Esmayeeli, klaim Israel itu keliru. "Klaim Zionis selalu keliru dan kali ini juga sama," kata Esmayeeli kepada media di Tehran di sela-sela pawai besar Iran memperingati 39 tahun Revolusi Islamic Iran. Menurut dia, Iran tidak akan membiarkan setiap upaya agresi terhadap wilayahnya dan wilayah sekutunya.
Baca: Jet Israel Gempur Suriah Usai Cegat Drone Iran
Seperti diberitakan, pesawat nirawak mata-mata Saeqeh milik Iran ditembak jatuh helikopter Israel ketika memasuki wilayah negara itu sejauh sekitar 3-4 kilometer. Militer Israel menyebut pesawat ini sebagai tiruan dari pesawat mata-mata canggih milik CIA yaitu RQ-170, yang ditembak jatuh pada 2011 dan teknologinya dicontoh militer Iran.
Seperti dilansir Washington Post, drone Saeqeh Iran ini mampu membawa empat rudal terpandu laser. Para ahli menduga kemampuan stealth drone ini bakal lenyap jika membawa persenjataan seperti rudal.
Saat ini, Iran memiliki berbagai drone pengintaian dan penyerangan, yang telah digunakan secara luas dari Pakistan hingga Suriah dan Teluk Persia.
Menurut Chagai Tzuriel, direktur jenderal Kementerian Intelijen Israel, drone Saeqeh itu melakukan penyusupan saat ditembak jatuh. "Itu bukan serangan tapi sebuah tes kemampuan," kata Chagai. "Bagi Iran, tidak ada yang lebih baik dibandingkan mengetes kemampuannya (untuk menyusup) lalu meloloskan diri. Itu sebabnya kita tidak boleh membiarkan mereka."
Menurut Wim Zwijnenburg, yang merupakan koordinator Forum Drone Militer di Eropa, foto dan video yang dipublikasikan Israel menjadi penting. Ini karena bentuk segitiga drone itu berbeda dengan drone yang diterbangkan Iran di atas Suriah.
"Ini sebuah perkembangan baru jika mereka menerbangkan drone (Saeqeh) ini," kata Wim. Drone RQ-170 memiliki kemampuan material untuk menyerap sinyal radio dari radar. Dia menduga drone Iran belum memiliki kemampuan ini.