Milisi Suriah Tembak Sukhoi Pakai MANPADS, Ini Reaksi Amerika

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Minggu, 4 Februari 2018 18:31 WIB

MANPADS QW-2, buatan CPMIEC (China National Precision Machinery Import & Export Corporation), mampu melibat target udara, seperti pesawat terbang rendah, helikopter, drone, dan rudal jelajah, yang terbang pada ketinggian 10 meter- 4 kilometer, dalam radius 500 m - 6 km. Rudal QW-2 menggunakan seeker infra merah dan mampu melaju hingga kecepatan 1,75 Mach atau 600 meter/detik. janes.com

TEMPO.CO, Virginia - Juru bicara Pentagon, Eric Pahon, mengatakan militer Amerika Serikat tidak bertanggung jawab atas kepemilikan senjata MANPADS yang digunakan pemberontak Suriah untuk menembak jatuh pesawat tempur Sukhoi 25 Rusia. MANPADS merupakan singkatan dari Man-portable air-defense systems.

Menurutnya AS tidak pernah menyuplai pasukan mitranya di Suriah dengan senjata rudal darat ke udara.

Baca: Pemberontak Suriah Tembak Jatuh Jet Sukhoi 25 Rusia Pakai MANPAD

Advertising
Advertising

"Bersama dengan, dan melalui mitra kami di Suriah, Amerika Serikat tetap fokus pada perang melawan ISIS. AS belum melengkapi kekuatan mitra di Suriah dengan senjata darat-udara (MANPADS) dan tidak memiliki niat untuk melakukannya di masa depan. Operasi kami secara geografis difokuskan pada operasi tempur yang sedang berlangsung melawan ISIS di Suriah timur. Kami akan menilai validitas klaim ini untuk memastikan keamanan mitra koalisi kami,"kata Pahon seperti dilansir media Sputnik, Ahad, 4 Februari 2018.

Baca: Amerika Serikat Tuding Suriah Gunakan Senjata Kimia di Ghouta

Sementara itu, kelompok teroris Tahrir al-Sham merilis sebuah pos di media sosial yang mengutip seorang komandan, yang mengaku bertanggung jawab atas serangan udara itu. Komandan ini mengatakan salah satu gerilyawannya memukul Rusia SU-25 dalam sebuah "serangan udara" atas kota Saraqeb di yang terletak di barat laut dari Provinsi Idlib

Sebelumnya pada hari itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan jet tempur Su-25 Rusia jatuh di provinsi Idlib di Suriah akibat serangan rudal menggunakan sistem pertahanan udara portabel(MANPADS). Menurut kementerian, pilot sempat selamat dari pesawat namun terbunuh dalam kontak senjata dengan milisi.

MANPADS merupakan salah satu senjata canggih dan akurat yang dirancang AS. Senjata ini diduga telah disebarluaskan ke seluruh Suriah.

Pada Januari, media Rusia melaporkan, dengan mengutip beberapa sumber internal, AS telah memberikan MANPADS kepada orang Kurdi bawah kesepakatan antara Washington dan YPG. Menurut outlet berita ini, MANPADS telah dikirim ke Kurdi di bagian barat laut Suriah dekat kota Afrin.

Sementara itu, sebuah organisasi internasional yang memantau peredaran senjata, Riset Persenjataan Konflik, yang berbasis di Inggris (CAR), sebelumnya telah melaporkan senjata AS yang secara diam-diam diberikan kepada kelompok pemberontak Suriah diduga berada di tangan ISIS dalam waktu dua bulan setelah pengiriman mereka.

CAR mempelajari lebih dari 40.000 senjata yang diambil dari ISIS di Suriah dan Irak sejak 2014 dan menemukan sebagian besar dari mereka adalah senjata AS yang diberikan atau dijual kepada kelompok pemberontak Suriah.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

4 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

7 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

7 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

8 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

10 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

13 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

14 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya