Tim PBB: Korea Utara Langgar Sanksi Senilai Rp 2,7 Triliun

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Sabtu, 3 Februari 2018 11:01 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melihat para pekerja yang membuat obat-obatan saat mengunjungi Pabrik Farmasi di Pyongyang, 25 Januari 2018. KCNA / via REUTERS

TEMPO.CO, New York – Pemerintah Korea Utara dinilai melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan menjual komoditas ekspor terlarang senilai US$ 200 juta (sekitar Rp2,7 triliun). Ini berdasarkan laporan dari tim monitor independen kepada Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB pada Jumat, 2 Februari 2018.

“Korea Utara telah mengirimkan komoditas batubara lewat kapal ke sejumlah pelabuhan seperti Rusia, Cina, Korea Selatan, Malaysia, dan Vietnam,” begitu dilansir Reuters, Jumat, 2 Februari 2018. “Mereka menggunakan dokumen palsu yang menyebut asal batubara itu dari Rusia dan Cina dan bukannya dari Korea Utara.”

Raytheon sedang mengembangkan rudal SM-3 Blok IIA, yang menjadi bagian dari proyek gabungan antara Amerika Serikat dan Jepang. Kedua negara ini berencana untuk memasang dua lapisan sistem pertahanan udara untuk menghadapi ancaman rudal balistik antar benua Korea Utara atau negara lain. raytheon.com

Baca: Korea Utara Pasang Radio Pelacak Sinyal di Perbatasan Cina


15 negara anggota DK PBB telah bersepakat meningkatkan sanksi kepada Korea utara sejak 2006 untuk menghentikan aliran dana ke Pyongyang. Dana ini digunakan untuk mendanai pengembangan rudal balistik dan senjata nuklir. PBB telah bersepakat mengenakan berbagai sanksi seperti batubara, besi, tekstil, timbal dan seafood. PBB juga menyepakati pembatasan ekspor minyak bumi ke Korea Utara.

Advertising
Advertising

Baca: Olimpiade Musim Dingin, Atlet Korea Utara Tiba di Korea Selatan

Seorang anggota kelompok konservatif Korea Selatan membakar bendera nasional Korea Utara dalam sebuah demonstrasi yang menentang partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Seoul, 22 Januari 2018. Yonhap via REUTERS

“Korea Utara melanggar resolusi sanksi terbaru dengan mengeksploitasi jaringan global suplai minyak, menggunakan warga negara asing dan perusahaan offshore serta sistem perbankan internasional,” begitu laporan setebal 213 lembar ini.

Pemerintah Korea Utara belum menanggapi soal temuan ini. Sedangkan pemerintah Rusia dan Cina telah berulang kali mengatakan mereka telah mengimplementasi sanksi PBB atas Korea Utara.

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya