TEMPO Interaktif, Washington:Menyambut peringatan hari kemerdekaan Timor Leste, Uskup Carlos Ximenes Belo menulis dalam Washington Post, Sabtu (18/5), bahwa Timor Leste memerlukan bantuan internasional agar memiliki daya untuk bangkit menjadi negara maju. "Saat kemerdekaannya diumumkan, Timor Leste akan menjadi salah satu negara termiskin di dunia, karena memiliki sedikit sumber daya,” ujar Belo seperti dikutip harian tersebut. Masyarakat Timor Leste, papar Belo, hanya memiliki stok makanan dalam jumlah sedikit, serta fasilitas papan (rumah) dan kesehatan yang benar-benar tidak memadai. “Negara kami juga memiliki tingkat kematian bayi tertinggi di dunia,” keluhnya. Ia menegaskan, Timor Leste butuh dukungan penuh dalam hal pemdidikan dengan memberi kesempatan kepada anank-anak usia sekolah untuk mengenyam pendidikan. Selain itu, bekas propinsi ke 27 Indonesia itu juga butuh dukungan medis guna mencegah masyarakat dari wabah penyakit berbahaya. Selain bantuan yang telah disebutkan, Peraih Nobel Perdamaian pada 1996 ini juga meminta adanya program pelatihan atau magang yang bisa menghidupi warga Timor yang tak memiliki pekerjaan. “Bantu kami. Kami bisa menjadi tukang kayu, pedagang, ahli mekanik, dan ahli-ahli lainnya,” janji Belo. Menurutnya, dengan dibukanya lapangan pekerjaan bagi rakyat, membuka jalan bagi investasi di Timor Leste yang akan membangun atmosfir bisnis di tanah Lorosae itu. (AFP/Sri Wahyuni-Tempo News Room)
Berita terkait
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB
49 menit lalu
Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB
Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.