Nasib Bangsa Korea Selatan Dipertaruhkan, Opsi Perang Ditolak
Jumat, 26 Januari 2018 17:37 WIB
TEMPO.CO, Davos -- Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha, mengatakan ketegangan terkait negaranya dan Korea Utara mengenai program senjata nuklir harus diselesaikan lewat jalur diplomatik.
Kang mengaku merasa yakin Washington akan berkonsultasi dengan Korea Selatan jika opsi serangan militer sedang disiapkan.
Baca: Puluhan Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah Sakit di Korea Selatan
"Isu nuklir harus diselesaikan lewat jalur negosiasi dan diplomatik. Ide mengenai solusi militer tidak bisa diterima," kata Kang dalam jumpa pers di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Kamis, 25 Januari 2018.
Baca: Olimpiade Musim Dingin: Korea Utara - Selatan Bikin Tim Gabungan
Kang menambahkan,"Saya meyakini apapun yang dilakukan pemerintah AS soal isu ini dilakukan dengan konsultasi dekat dengan kami."
Seperti diberitakan, pemerintah AS menyiapkan opsi jalur diplomatik dan militer untuk menyelesaikan isu program senjata nuklir Korea Utara. Secara terpisah, mantan Menlu AS, Henry Kissinger, memperingatkan opsi militer tidak bisa dilakukan terkait senjata nuklir milik Korea Utara.
Kissinger mendukung pendekatan mediasi enam pihak atau pendekatan dua fokum negosiasi, yang dipimpin AS dan Cina secara terpisah.
Kissinger, yang memberikan penjelasan dihadapan Komite Angkatan Bersenjata Senat AS (Senate Armed Services Committee), Kamis, 25 Januari 2018, melanjutkan seperti dilansir media Express,"Ancaman paling utama dan paling dekat saat ini bagi keamanan internasional adalah evolusi program nuklir Korea Utara." Menurut dia, ini merupakan kondisi yang belum pernah ada sebelumnya (unprecedented scenario).
Kang enggan mengkonfirmasi apakah Amerika telah memberikan kepastian soal ini. "Ini nasib bangsa kami yang dipertaruhkan. Opsi apapun yang akan diambil di Semenanjung Korea tidak bisa diterapkan tanpa kami ikut serta."
Kang mengatakan pemerintah Korea Selatan menyiapkan beberapa rencana darurat jika ada provokasi kembali dari Korea Utara seperti uji coba peledakan nuklir ataupun peluncuran rudal balistik.