Otoritas Lomba Saudi Diskualifikasi 12 Onta karena Disuntik Botox

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Januari 2018 14:30 WIB

Onta menggigit kepala wanita yang akan berpose dengannya. Beberapa gambar ini menangkap kejadian saat hewan menyerang manusia. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Arab Saudi mendiskualifikasi dua belas onta dari lomba tahunan kecantikan King Abdul Aziz Camel Festival karena pemiliknya menggunakan suntikan botox untuk membuat onta mereka terlihat menarik.


Petugas Saudi menangkap seorang dokter hewan karena melakukan operasi plastik terhadap beberapa onta menjelang kontes kecantikan.

Advertising
Advertising

Baca: Gahtani, Instruktur Panjat Tebing Wanita Pertama Arab Saudi


Mereka menggunakan botox untuk bibir, hidung dan rahang," kata Ali Al Mazrouei, 31 tahun, salah seorang peserta lomba seperti dilansir media asal unit Emirate Arab, The National, Selasa, 22 Januari 2018.

Baca: Pertama Kali ke Bioskop, Warga Arab Saudi Disuguhi Film Animasi


Menurut Ali, sebagian pemilik menggunakan suntik botox ini untuk membuat penampilan onta menjadi lebih menarik. "Itu membuat kepala onta terlihat lebih besar jadi ketika onta itu lewat akan terlihat,'Oh lihat betapa besar kepalanya. Bibirnya besar dan juga hidungnya'," kata Ali.


Perlombaan ini digelar di daerah Al Dhana, yang terletak sekitar 120 kilometer dari Riyadh, ibu kota Arab Saudi. Acara lomba ini berlangsung pada Januari sebagai lanjutan dari festival sebelumnya Al Dhafra Festival di Abu Dhabi.


Festival onta King Abdul Aziz ini menampilkan hadiah total mencapai sekitar Rp757,5 miliar atau US$57 juta. Sebagian besar hadiah diperuntukkan bagi para pemenang lomba kecantikan onta yaitu sekitar US$31,8 juta atau sekitar Rp423 miliar.


Festival onta tahunan ini menjadi salah satu daya tarik wisata di Arab Saudi dan Abu Dhabi. Saudi mentargetkann festival ini bakal dikunjungi sekitar 300 ribu orang.


Salah satu jenis onta yang populer adalah majahim, yang awalnya hanya dihargai karena susunya sekarang sering diikutkan menjadi peserta lomba dan memenangkan hadiah miliaran rupiah.


Menurut Ali Obaid, seorang pemilik onta dan peserta lomba kecantikan onta dari daerah Medinat Zayed, para pemilik yang curang mencoba mengakali panitia dengan beberapa trik.

"Misalnya, pemilik mencoba membuat bibir onta menjadi lebih panjang dengan menarik-nariknya setiap hari. Mereka juga menggunakan suntikan hormon agar onta terlihat lebih berotot. Lalu suntikan botox untuk membuat kepala onta menjadi lebih besar," kata dia. "Semua orang ingin menang."

Sebagian peserta juga mencoba membuat warna bulu onta menjadi lebih gelap dengan menggunakan minyak.


Menurut Al Mazourei, dari Saudi, peserta yang hanya mencari kemenangan akan mencoba berbagai cara curang. "Denda harus diterapkan. Seperti pada lomba lari onta, pemilik yang menggunakan obat pada ontanya dikenai denda 50 ribu dirham (sekitar Rp180 juta). Untuk kontes kecantikan, belum ada dendanya," kata dia.

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya