Pengunjung Membludak, Anak Panda Jepang Tampil Lebih Lama

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Januari 2018 09:00 WIB

Bayi panda Xiang Xiang dipaksa bekerja lembur di Jepang.

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kebun binatang Jepang memperpanjang waktu kerja anak panda baru Xiang Xiang di Ueno Zoo, Tokyo, Jepang. Ini dilakukan karena banyaknya permintaan pengunjung untuk melihat anak panda ini. Keputusan ini mengundang kritik bahwa sistem kerja keras khas Jepang telah menyasar hewan.

Bayi panda pertama di Ueno Zoo sejak 1988 ini akan dipajang untuk tambahan dua jam menjadi lima jam setiap hari sampai akhir Januari. Itu berarti dia akan 'lembur' selama 2 jam. Dan, anak panda itu juga akan bekerja 7 jam sehari terhitung mulai Februari untuk memenuhi permintaan ribuan penggemarnya.

Baca: Hadiri Perayaan 60 Tahun Indonesia-Jepang, Jusuf Kalla: Konbanwa

Advertising
Advertising

Kerap terlihat mengunyah rebung dan menggeliat manja ke ibunya, Shin Shin, yang berusia 12 tahun, anak panda berusia tujuh bulan dan bermata cerah itu menjadi obyek perhatian media besar. Banyak pengunjung bonbin datang berpakaian panda untuk melihatnya sejak penampilan publik pertamanya pada Desember 2017.

Baca: Ini 6 Proyek Infrastruktur yang Dikebut Jepang di 2018

Lebih dari seperempat juta penggemar mengantri untuk mendapatkan pandang pertama. Ini karena otoritas bonbin membuka kesempatan bagi 400 pengunjung per hari selama tiga jam.

Beberapa pengunjung di kebun binatang merasa tidak yakin apakah bayi panda sudah siap untuk menjalani 'jam kerja' layaknya hewan dewasa. Asami Sato, seorang ibu berusia 45 tahun yang berkunjung bersama putri Yuriya, mempertanyakan apakah bayi panda itu sudah siap untuk bekerja dengan waktu lebih lama.

"Ini pasti terasa tidak alami. Tapi selama dia bahagia dan tidak stres, saya rasa tidak apa-apa," katanya, seperti yang dilansir News pada 24 Januari 2018. Kehadiran bayi panda ini juga mendapat perhatian besar media lokal seperti Japan Times, yang melansir fasilitas monorail di bonbin itu bagi pengunjung yang ingin melihat panda ini.

Dennis Pook, 36, seorang asisten manajer, mengatakan jam kerja bai panda itu diperpanjang terlalu lama dan keputusan itu sangat mendadak.

"Saya kira perpanjangannya sangat mendadak. Jika secara bertahap dan membiarkan panda beradaptasi, mungkin akan jauh lebih baik, "katanya.

Namun ada yang mendukung kebijakan baru itu. Bagi mahasiswa Cina, Chen Gingya, 20 tahun, bagian paling mengejutkan dari masalah ini adalah perhatian besar publik atas Xiang Xiang.

"Panda bukan hal baru bagi saya di Cina. Saya pikir ini menarik untuk melihat orang mengantri meskipun begitu lama. Jam kerja yang diperpanjang mungkin akan membantu orang banyak untuk melihatnya secara langsung, "katanya.

Untuk menghindari kemacetan di bonbin Jepang ini, setiap pengunjung mendapat dua menit untuk mengamati bayi panda itu. Tidak ada pembatas untuk melihat ayah Xiang Xiang, Ri Ri, di kandang sebelahnya.

Berita terkait

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

9 jam lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

9 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

4 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

4 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya