Uni Eropa Beri Sanksi 18 Warga Korea Utara terkait Program Nuklir

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 23 Januari 2018 12:15 WIB

Dalam pidato tahun baru 2018, Kim Jong-un mengklaim bahwa senjata nuklir Korea Utara sudah siap. Dia menyatakan tombol peluncuran nuklir selalu berada dalam jangkauannya. Sebagai tanggapan atas klaim tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump membalasnya dengan menyatakan bahwa senjata nuklir negaranya jauh lebih besar dan kuat.

TEMPO.CO, Brussels -- Uni Eropa mengenakan sanksi larangan perjalanan dan pembekuan aset terhadap 18 warga negara Korea Utara, yang diduga terlibat mendukung program senjata nuklir dan rudal balistik negara itu.

Para menteri luar negeri UE menyepakati sanksi terbaru ini dalam pertemuan pada Senin, 22 Januari 2018, setelah sebelumnya mereka juga mencukur nilai transaksi perdagangan dengan Korea Utara untuk mendukung pemberlakuan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Baca: Wow, Korea Utara Punya Resor Ski Baru

Mayoritas orang yang terkena sanksi itu adalah diplomat Korea Utara di Afrika dan Asia, yang menggunakan berbagai perusahaan kamuflase untuk menyuplai bahan baku dan komponen kebutuhan rezim Kim Jong Un terkait program senjata nuklir dan rudal balistik.

Advertising
Advertising

Baca: Korea Utara Kirim 22 Atlet ke Korea Selatan


"Mereka menggunakan berbagai perusahaan di Mozambik, Eritrea, dan Malaysia untuk menyuplai batubara, senjata, perlengkapan radio, dan kebutuhan strategis lainnya dari rezim Korea Utara," begitu dilansir media Reuters, 22 Januari 2018.


Menurut media ABC News, Sebagian orang-orang yang terkena sanksi ini adalah petinggi perusahaan dan bukan pejabat tinggi pemerintah.
Sanksi terakhir dari Uni Eropa ini membuat jumlah orang Korea Utara yang terkena sanksi bertambah menjadi 58 orang dengan sepuluh perusahaan dan organisasi juga terkena sanksi. Sedangkan PBB juga mengenakan sanksi terhadap sekitar 79 orang dan 54 entitas dari Korea Utara.


Pemerintah AS pimpinan Presiden Donald Trump juga telah mengenakan sanksi terhadap sejumlah individu dari Korea Utara menjelang akhir 2017.

"Uni Eropa menyatakan akan terus menekan Korea Utara yang mempercepat pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik dengan mengabaikan sanksi-sanksi sebelumnya dari PBB," begitu pernyataan EU seperti dilansir Reuters.

Dalam pidato 2018, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan akan mempercepat produksi massal rudal balistik dengan hulu ledak nuklir untuk kepentingan melawan Amerika Serikat.

Dia mengatakan memiliki tombol rudal nuklir di meja kerjanya dan siap menekannya jika Presiden AS, Donald Trump, memerintahkan pasukan menyerang negaranya.

Belakangan, Kim mendekat kepada Korea Selatan dan menyatakan Korea Utara ikut serta dalam Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan. Kedua negara dikabarkan bakal muncul dengan membawa satu bendera bersama dalam pembukaan olimpiade pada 9 Februari 2018.

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

1 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya