TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara telah membuka arena ski baru untuk memberikan hiburan bagi warganya di musim dingin. Arena ski yang diresmikan bersamaan dengan kepastian negara itu mengikuti Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan, dibangun berdasarkan keinginan yang tinggi dari rakyat Korea Utara.
Menurut laporan Asia Coresspondent pada 22 Januari 2018, situs itu dibangun di dekat kota Kanggye, wilayah utara Korea Utara setelah diperintahkan langsung oleh Kim Jong Un, pemimpin tertinggi negara itu.
Baca: Kurangi Dampak Sanksi Ekonomi, Korea Utara Larang Pesta
Proyek tersebut kabarnya hanya membutuhkan waktu 10 bulan untuk diselesaikan. Dan, dibangun dengan menggunakan bahan-bahan lokal untuk mengatasi sanksi PBB yang mencegah pemerintah Korea Utara untuk mengimpor dari luar negeri.
Arena ski itu menampilkan 2 lereng ski dan dilengkapi teknologi pembuatan salju, sehingga ski tidak akan terhalang jika salju tidak turun di musim dingin.
Dibangun di lahan seluas 12 hektar dengan kemiringan utama 530 meter, arena ski itu cocok untuk pemain pemula dan menengah. Ada juga lereng ski bagi pemula seluas 200 meter persegi, restoran dan akomodasi lainnya.
Baca: Desa Unik, Tempat Korea Utara dan Korea Selatan Berunding
Resor yang baru diresmikan pekan lalu oleh Kim Jong Un tersebut adalah yang kedua di negara komunis itu . Resor ski pertama diberi nama Masikryong yang jauh lebih besar yang dibuka pada tahun 2013.
Masikryong juga dibangun dalam waktu singkat, yakni kurang dari setahun.
Namun pembangunan kelengkapan fasilitas resor ski terhambat akibat sanksi PBB yang melarang pengembang mengimpor kursi gantung dari Swiss karena sanksi perdagangan PBB. Pada saat itu, pemimpin Kim Jong Un menyebut pembatasan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
Baca: Berbagai Sanksi PBB untuk Korea Utara dalam 11 Tahun
Sebagai gantinya, ia harus mencari lift ski Austria berusia 30 tahun yang dijual ke resor Korea Utara oleh Cina.
Meskipun antusiasme pemimpin tertinggi Korea Utara itu untuk olahraga musim dingin cukup tinggi, namun tampaknya rakyatnya tidak memiliki kesempatan untuk merasakannya ataupun kurang meminatinya. Ketika pemain ski profesional Sam Smoothy mengunjungi Masikryong pada tahun 2016, ia menemukan lereng yang kosong dengan sebagian besar pengunjung di lereng baru belajar bermain ski.