Kisah Unik Imigran Iran Jadi Pendeta di Eropa

Reporter

Yon Yoseph

Kamis, 18 Januari 2018 16:31 WIB

Annahita Parsan, mantan pengungsi Muslim Iran kini menjadi pendeta Kristen di Swedia. Fox News

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang imigran Iran telah menjadi tokoh religius berpengaruh di Eropa setelah berpindah agama dari Islam menjadi Kristen.

Kisah Annahita Parsan yang melarikan diri dari Iran melalui pegunungan sebagai pengungsi Muslim, hingga menghadapi kekerasan dalam rumah tangga dan dipenjara di Turki, sebelum berhasil mengukir sebuah kehidupan di Swedia, mirip kisah dalam film Hollywood.

Parsan, seorang mualaf dari Islam menjadi Kristen dan ibu dua anak, merupakan salah satu tokoh religius yang paling menonjol di Eropa. Baik karena ziarah geografis dan spiritualnya, serta keputusannya untuk memperkenalkan umat Islam dengan Injil.

"Hidup saya benar-benar berbeda sejak datang kepada Yesus," kata Parsan, 47 tahun, kepada Fox News, Rabu 17 Januari 2018.

Kisahnya itu telah dibukukan dalam memoarnya, “Stranger No More: A Muslim Refugee Story of Harrowing Escape, Miraculous Rescue and the Quiet Call of Jesus,” yang diterbitkan akhir tahun lalu

Advertising
Advertising

Parsan dibesarkan sebagai Muslim di provinsi Isfahan, Iran dengan orang tua dan empat saudara kandungnya. Dia menikah pada usia 16, dan tepat setelah Revolusi Islam Iran pada 1979 dia melahirkan seorang anak laki-laki, Daniel.

Iran dengan cepat menjadi tempat yang berbeda di bawah Ayatollah Khomeini, dan ketika suami tercinta Parsan tewas dalam kecelakaan mobil, dia baru berusia 18 tahun, dia terpaksa menyerahkan hak asuh anaknya kepada keluarga suaminya, sesuai dengan hukum.

Baca juga:

Agar Diterima Jerman, Imigran Berbondong-bondong Pindah Agama

Setelah beberapa bulan, dia dengan berani berhasil berjuang untuk mendapatkan kembali anaknya.

Dia kemudian dianugerahi anak perempuan bernama Roksana setelah dinikahi Ashgar. Dengan berkecamuknya perang Irak Iran, memaksa terpaksa melarikan diri pada tahun 1984 melintasi pegunungan beku ke Turki di tengah musim dingin.

Tanpa dokumen identifikasi atau paspor, pihak berwenang Turki memasukkan Parsan dan suaminya ke sebuah penjara mengerikan di distrik Agri karena masuk secara ilegal.

Setelahbeberapa bulan yang mengerikan, pasangan ini dibebaskan dan pergi ke Istanbul. Di sana mereka menghabiskan sembilan bulan untuk mencari dana yang cukup untuk sampai ke Denmark.

Di negara Skandinavia kecil inilah tempat benih transformasi spiritual akhirnya ditanam.

"Sekitar bulan pertama atau kedua di sana, seorang wanita datang ke pintu untuk berbicara tentang Tuhan, "kenang Parsan. "Saya sangat marah, saya sangat tidak bahagia. Tapi dia kembali keesokan harinya dengan sebuah Alkitab kecil, jadi kali ini saya meminta Yesus untuk membantu saya."

Parsan mengatakan bahwa selama tahun-tahun awal dia mulai membaca Alkitab, dengan sembunyi-sembunyi dari suaminya.

Akhirnya dia meminta jawaban Tuhan atas pertanyaannya dan langsung merasakan ketenangan batin dan pikiran yang belum pernah dia alami sebelumnya.

"Itu ajaib," kata Parsan.

Tapi ketenangan dan kedamaian tidak berlangsung lama. Setelah ledakan yang sangat brutal dari suaminya yang kasar, selama Natal 1989, Parsan mencoba menjalani hidupnya dengan bergantung pada pil tidur.

Dia akhirnya memutuskan bercerai, dimana suami kembali ke Iran. Dia dan anak-anaknya kemudian pindah ke Swedia.

Setelah dua tahun di sana dia dibaptis. Dia dan anak-anaknya kemudian tinggal di ibu kota Swedia selama beberapa tahun.

Kemudian pada 2006, setelah mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan, dia memutuskan bahwa Tuhan telah menyelamatkan hidupnya sehingga dia bisa menghabiskannya untuk membantu orang-orang Muslim lainnya yang mulai percaya kepada Kristus.

Setelah lima tahun belajar Parsan ditahbiskan pada 2012 sebagai pendeta di Gereja Swedia.

"Saya bekerja secara khusus dengan komunitas Muslim, banyak juga yang berbicara dengan Farsi," kata Parsan.

"Terkadang mereka datang ke gereja karena mereka penasaran. Terkadang mereka adalah pencari suaka. Dann terkadang mereka hanya berkunjung dari tempat-tempat seperti Iran dan Afghanistan, jadi mereka diam-diam dibaptis dan kemudian mereka kembali. "

Dia mengaku telah membantu lebih dari 1.500 umat Muslim menjadi Kristiani selama lima tahun terakhir.

Karena keberhasilannya, Parsan menghadapi risiko yang tidak dihadapi oleh pendeta Gereja Swedia lainnya.

"Saya mendapatkan ancaman serius setidaknya beberapa kali per tahun, ancaman serangan pisau atau serangan bom. Saya memiliki ancaman lain dari anggota keluarga saya yang jauh."

"Tapi bagi saya, apa yang saya lakukan itu berharga." Saya berharap orang-orang di luar sana yang telah kehilangan kepercayaan mereka, mungkin akan mendengar ceritaku dan terinspirasi untuk kembali, "kata Parsan.

Mantan pengungsi Iran itu kini memimpin dua kongregasi di Swedia. Dia tidak hanya mengajak umat Muslim untuk pindah keyakinan, tapi dia sering melatih gereja untuk menjangkau kaum Muslim dan mengajari mereka begitu mereka bergabung dengan gereja tersebut.

FOX NEWS

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

2 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

4 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

7 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

7 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

7 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya