Perempuan Saudi Nonton Sepak Bola di Stadion, Media Global Heboh

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 14 Januari 2018 07:51 WIB

Sejumlah wanita Arab Saudi saat menyaksikan pertandingan sepak bola antara Al-Ahli melawan Al-Batin di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, 12 Januari 2018. REUTERS/Reem Baeshen

TEMPO.CO, Jeddah -- Kaum perempuan Arab Saudi mencatat sejarah dengan memasuki King Abdullah Stadium pada Jumat, 12 Januari 2018, dan King Fahd International Stadium pada Sabtu, 13 Januari 2018 untuk menonton pertandingan sepak bola pertama kalinya.

Media lokal, Saudi Gazette, Sabtu, 13 Januari 2018, mencatat ini menjadi pemberitaan utama di sejumlah media massa global seperti Guardian, ABC News dan AFP. Dalam pertandingan sepak bola antara Al Hilal versus Al Ittihad, kedua tim mencatat hasil seri.

Baca: Serunya Pameran Mobil Khusus untuk Perempuan Arab Saudi

“Ini lebih dari sekadar langkah kecil untuk mencapai hak-hak yang lebih besar. Kehadiran perempuan di stadion olahraga menggarisbawahi upaya besar mengintegrasikan perempuan ke masyarakat dan memberi mereka untuk lebih tampil di arena publik,” begitu dilansir media ABC News.

Advertising
Advertising

Baca: Ahlan! Saudi: Turis Perempuan Berusia Minimal 25 Tahun Silahkan

“Pertandingan Al Ahli versus Al Batin di Stadion Jeddah mencatat sejarah sebagai pertandingan pertama yang ditonton perempuan Saudi, yang duduk di area penonton untuk keluarga,” begitu tulis media Guardian. Tim Al Ahli mengalahkan Al Batin dengan skor 5—0.

“Acara ini membuktikan kami mengarah ke masa depan yang lebih sejahtera. Saya merasa bangga menjadi saksi mata dari perubahan ini,” kata Lamya Khaled Nasser, seorang pecinta sepak bola berusia 32 tahun dari Jeddah, kepada kantor berita AFP.

Ruwayda Ali Qassem, seorang warga Jeddah, mengatakan itu adalah hari bersejarah bagi Kerajaan yang terus berubah. “Reformasi saat ini adalah bagian dari proses modernisasi bertahap di bawah Pangeran Mohammad Bin Salman, yang mencoba untuk membuat kerajaan lebih moderat,” begitu dilansir BBC.

Bersamaan dengan berlangsungnya pertandingan ini, sebuah tagar menjadi trending yaitu “masyarakat menyambut masuknya perempuan ke stadion”. Sebagian pengguna Twitter mengunggah foto para penonton perempuan mengenakan kerudung dengan warna tim bola kesayangannya.

Klub bola Al Ittihad, misalnya, mengajak para fans bola perempuan untuk hadir menonton di stadion dengan menawarkan pakaian tradisional abaya dengan warna kebesaran tim. Tim ini juga menggunggah foto wajah perempuan yang dicat warna emas, yang merupakan warna tim ini. “Fans Ittihad, lelaki dan perempuan, merupakan pendukung tim. Sukses tidak akan lengkap tanpa kehadiran mereka bersama untuk merayakan hari bersejarah ini. Kehadiran Anda membuat event ini menjadi lengkap,” begitu cuit pengelola klub di akun Twitter.

Otoritas Olahraga Umum Saudi mengumumkan pada Oktober lalu pemerintah akan menyiapkan stadion di Jeddah, Damman dan Riyadh agar bisa mengakomodasi datangnya perempuan bersama keluarganya untuk menonton bola sejak 2018.

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya