Rasis, Negara-negara Afrika Tuntut Trump Minta Maaf

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 13 Januari 2018 14:05 WIB

Usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diketahui memiliki sejumlah kebijkan kontroversial, salah satunya Trump memutuskan AS keluar dari pakta perdagangan internasional Trans Pacific Partnership, yang menjadi program unggulan Presiden Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta -Uni Afrika, gabungan 54 negara Afrika kecuali Sahara Barat, menuntut Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta maaf setelah menyebut mereka “negara-negara lubang kotoran.”

Seperti dilansir Sky News, Jumat 12 Januari 2018, Uni Afrika juga menuntut Trump untuk segera menarik pernyataannya itu.

"Misi Uni Afrika marah dan kecewa atas pernyataan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, yang menodai citra Amerika sebagai negara yang menghormati perbedaan dan martabat manusia,” demikian pernyataan misi Uni Afrika untuk Amerika Serikat dalam pernyataan bersama.

“Kami mendesak agar Tuan Trump menarik pernyataannya dan meminta maaf tidak hanya kepada warga negara-negara Afrika, tetapi juga kepada seluruh warga keturunan Afrika di dunia.”

Baca juga:

Advertising
Advertising

Rasis, Trump Sebut Haiti dan Afrika Negara Lubang Kotoran

Kemarahan negara-negara Afrika dipicu oleh pernyataan rasis Trump dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari dua partai berkuasa—Republik dan Demokrat—di Gedung Putih pada Kamis lalu.

Dia mempertanyakan mengapa AS harus menerima para imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika. Ia bahkan menyebut mereka sebagai sebagai "negara-negara lubang kotoran".

Ungkapan kemarahan tak hanya dilontarkan perwakilan misi Uni Afrika di AS. Duta-duta Besar Negara Uni Afrika di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengecam keras Trump.

Setelah menggelar sidang darurat selama empat jam, 54 duta besar negara Afrika secara aklamasi mengutuk pernyataan Trump.

“Kami sangat prihatin dengan meningkatnya tren kebencian dari pemerintah AS terhadap negara dan warga keturunan Afrika serta warga kulit berwarna. Bahkan untuk pertama kalinya, kami sepakat dalam satu hal: Trump harus meminta maaf dan menarik pernyataannya yang rasis dan xenofobik.”

Hanya beberapa jam setelah laporan ini viral, Trump melalui akun Twitternya membantah menggunakan kata-kata seperti itu.

Namun, Senator Partai Demokrat AS Dick Durbin, yang menghadiri pertemuan di Gedung Putih, memastikan kepada para wartawan bahwa Trump memang menggunakan bahasa yang "keji dan kasar", termasuk "lubang kotoran."

Analis Afrika dari Johns Hopkins University's School of Advanced International Studies, Peter Lewis, mengatakan blunder pernyataan Trump akan memperburuk hubungan dengan negara-negara Afrika.

Padahal, kata Lewis, AS memiliki kepentingan sangat besar di benua tersebut, seperti kerja sama kontraterorisme hingga ekonomi.

Baca juga:

Luar Biasa! Trump Pernah Bayar Tyson Rp 157 M untuk Laga 91 Detik

"Masalah ini tidak akan berhenti dengan cepat,” ujar Lewis. "Pernyataan Trump telah melukai hubungan baik yang dibangun 25 tahun terakhir dengan puluhan negara sekaligus."

AS menempatkan sedikitnya 6.000 tentara di 53 negara di Afrika dengan fokus pemberantasan kelompok ekstrimis, pasukan perdamaian hingga kerja sama kemanusiaan.

Sebagian besar tentara ditempatkan di pangkalan militer AS di Djibouti, Afrika Timur. Para tentara ini juga memberikan latihan di sejumlah negara Afrika lain seperti Niger dan Somalia.

Meski misi pasukan AS di Afrika tidak akan dihentikan, "Jika mereka sudah tidak percaya apalagi menyuka Anda, ini akan mengubah hubungan baik yang dibangun selama ini," tutur Lewis.

Pernyataan Trump yang ditujukan juga terhadap Haiti dan El Salvador juga menimbulkan kecaman dari banyak pihak.

Bekas perdana menteri Haiti Laurent Lamothe berkicau menanggapi pernyataan Trump melalui Twitter,”Dunia menyaksikan pernyataan sangat rendah yang tak bisa diterima.”

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

24 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

28 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

49 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya