Tanggapi Komentar Rasis Trump, Haiti Panggil Dubes AS

Reporter

Terjemahan

Sabtu, 13 Januari 2018 10:36 WIB

Donald Trump. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Haiti memanggil Duta Besar Amerika Serikat atau AS untuk menyatakan protes menyusul laporan bahwa Presiden Donald Trump menyebut negara itu sebagai "lubang kotoran". Pemerintah Haiti pun meminta penjelasan resmi dari pemimpin misi diplomatik AS di Haiti pada Jumat waktu setempat.

Sehari sebelumnya, Trump dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari dua partai berkuasa—Republik dan Demokrat—mempertanyakan mengapa AS harus menerima para imigran dari Haiti dan negara-negara Afrika. Ia bahkan menyebut mereka sebagai sebagai "negara-negara lubang kotoran".

Seperti dilansir Reuters, Sabtu 13 Januari 2018, Duta Besar Haiti di Washington DC, AS, Paul Altidor mengatakan negaranya merasa sedih karena sehari setelah pernyataan Trump, negaranya tengah memperingati delapan tahun musibah gempa bumi hebat yang menewaskan 220.000 orang di negara kepulauan itu.

Baca juga:

Rasis, Trump Sebut Haiti dan Afrika Negara Lubang Kotoran

Advertising
Advertising

"Saya sudah berbicara dengan Presiden Haiti Jovenel Moise tentang masalah itu, dan tentu saja Presiden mengecam perkataan seperti itu dan beliau merasa kaget," kata Altidor.

Menteri Luar Negeri Haiti Antonio Rodrigue, menurut Altidor, mengatakan bahwa kepala misi diplomatik AS di Haiti sudah dipanggil untuk dimintai penjelasan soal dugaan perkataan kasar oleh Trump.

Ia mengatakan Haiti harus dikenang atas sumbangannya kepada sejarah, termasuk dukungannya pada Revolusi Amerika berupa pengerahan pasukan ke Pertempuran Savannah di Georgia pada 1779.

"Rakyat Haiti tidak boleh diperlakukan seperti itu. Rakyat Haiti tidak boleh dilihat sebagai sekelompok imigran yang datang di Amerika Serikat untuk mengeksploitasi sumber-sumber daya AS," ujarnya.

Ia menambahkan, "Kita sudah berada di AS sejak lama dan memberikan sumbangan kepada AS yang sudah seperti sekarang. Kami bahkan memberikan pengorbanan habis-habisan ketika kami menumpahkan darah kami di Savannah."

Hanya beberapa jam setelah laporan ini viral, Trump melalui akun Twitternya membantah menggunakan kata-kata seperti itu.

Namun, Senator Partai Demokrat AS Dick Durbin, yang menghadiri pertemuan di Gedung Putih, memastikan kepada para wartawan bahwa Trump memang menggunakan bahasa yang "keji dan kasar", termasuk "lubang kotoran."

Para politisi Afrika menilai Trump sebagai sosok yang rasis sementara kantor hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menanggapi dugaan perkataan Trump itu sebagai "rasis" dan bernada hasutan.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

23 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

28 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

33 hari lalu

Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.

Baca Selengkapnya

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

37 hari lalu

Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

42 hari lalu

Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.

Baca Selengkapnya

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

49 hari lalu

Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.

Baca Selengkapnya