Direktur CIA Pompeo Sebut Korea Utara Takut, Kenapa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 8 Januari 2018 15:49 WIB

Mike Pompeo dan Kim Jong-un. politics.com.ph

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan bertekad untuk menyelesaikan isu program senjata nuklir Korea Utara lewat jalur diplomasi. Namun, AS juga siap untuk menggunakan kekuatan militer jika cara diplomasi tidak berhasil.


"Kami ingin rezim Korea Utara memahami bahwa berbeda dengan pemerintahan AS sebelumnya, kami ingin menyelesaikan isu ini. Berdasarkan keyakinan kami, menyelesaikan isu ini lewat jalur diplomasi merupakan jawaban yang benar," kata Mike Pompeo, direktur Central Intelligence Agency, dalam wawancara dengan televisi Fox News, Ahad, 7 Januari 2018, waktu setempat.

Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...


Pompeo melanjutkan,"Pada saat yang sama pemerintahan ini juga bersiap untuk melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan orang di Los Angeles dan Denver dan New York tidak terkena resiko dari senjata nuklir Kim Jong Un (pemimpin tertinggi Korea Utara)."

Advertising
Advertising

Baca: Langka, Korea Utara--Korea Selatan Bakal Berdialog 9 Januari


Pompeo adalah bekas anggota DPR AS mewakili daerah pemilihan Kansas dari Partai Republik untuk periode 2011 -- 2017.


Pada pekan lalu, Presiden AS, Donald Trump, membanggakan dirinya memiliki "tombol nuklir" yang lebih besar dan kuat dibandingkan milik Kim. Cuitan Trump itu, menurut Pompeo, mengirim pesan keseriusan AS kepada Korea Utara.


Pompeo membantah tudingan bahwa pernyataan Trump itu mengesankan pemerintah AS menganggap enteng kemungkinan terjadinya perang nuklir. "Kami di pemerintahan ini menyadari keseriusan apa yang sedang kami lakukan. Kami memahami ancaman itu," kata Pompeo.


Pompeo juga mengomentari rencana pertemuan Korea Utara dengan Korea Seltan pada 9 Januari 2018. Kedua negara akan membahas kemungkinan Korea Utara mengikuti Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang di Korea Selatan. Kedua Korea berharap pertemuan ini bisa meredakan ketegangan di Semenanjung Korea akibat uji coba senjata nuklir dan rudal Korea Utara.

"Korea Utara bertindak karena merasa takut. Ini karena mereka sangat khawatir, untuk pertama kalinya sejak lama, AS serius untuk melakukan denuklirisasi Semenanjung," kata Pompeo.


Dia juga mengatakan Korea Utara berusaha mencari pijakan untuk menjalin hubungan ke luar. "Kita tunggu saja bagaimana dialog pada Selasa nanti."
Korea Utara melakukan uji coba nuklir pada September 2017 dan peluncuran rudal terbaru Hwasong-15 pada Nopember 2017, yang membuat situasi di Semenanjung Korea menjadi panas. Dia mengatakan rudal itu bisa mencapai semua wilayah daratan AS.


Belakangan, Kim Jong Un mencoba meredakan ketegangan lewat pidato Tahun Baru 2018. Dia mengajak Korea Selatan membahas undangan untuk berpartisipasi pada Olimpiade Musim Dingin 2018. Korea Utara juga mulai membuka jalur komunikasi langsung (hotline) dengan Korea Selatan, yang sempat terputus beberapa tahun terakhir.


KOREA TIMES | FOX | REUTERS

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya