TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara dan Korea Selatan akan mengadakan pembicaraan resmi pada pekan depan untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terakhir. Ini setelah Pyongyang menerima tawaran Seoul untuk berdialog. Dialog langka itu disepakati beberapa jam setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan menunda latihan militer gabungan.
Seperti yang dilansir Reuters pada Jumat, 5 Januari 2018, Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah setuju untuk melakukan perundingan pada 9 Januari 2018. Terakhir kali kedua Korea terlibat dalam pembicaraan resmi adalah pada Desember 2015.
Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...
Juru bicara Kementerian Unifikasi, Baik Tae-hyun, mengatakan perundingan ini akan diadakan di desa gencatan senjata di Panmunjom, dimana para pejabat dari kedua negara diperkirakan akan membahas Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang dan peningkatan hubungan antar-Korea.
Baca: Trump Setuju Latihan Perang Korea Ditunda, Pentagon Bilang Ini
"Korea Utara meminta perundingan lebih lanjut mengenai pertemuan yang akan dilakukan melalui pertukaran terdokumentasi," kata Baik.
Baik menambahkan tidak ada perubahan pada sikap Korea Selatan bahwa upaya yang ditujukan untuk denuklirisasi Korea Utara harus dilanjutkan. Sementara Seoul akan melibatkan Pyongyang karena telah melakukan komunikasi yang erat dengan Amerika Serikat dan sekutunya.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, membuka jalan untuk melakukan pembicaraan dengan Korea Selatan dalam pidato Tahun Baru 2018 dengan menyerukan pengurangan ketegangan di semenanjung Korea dan menandai partisipasi Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin.
Namun Kim tetap teguh pada isu senjata nuklir dengan mengatakan Korea Utara akan memproduksi rudal nuklir secara massal untuk keperluan operasional dan sekali lagi memperingatkan dia akan melakukan serangan nuklir jika negaranya terancam.
REUTERS