HRW Kecam Penahanan Semena-mena Ulama--Aktivis oleh Arab Saudi

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Minggu, 7 Januari 2018 16:15 WIB

Salman al-Awda. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Lembaga pemantau Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch, mengkritik penahanan sewenang-wenang ulama Arab Saudi, Salman al-Awda, dan adiknya, Khaled, oleh Kerajaan Arab Saudi.

Al Awda dan belasan ulama lainnya ditangkap pada pertengahan September 2017. Saat itu, pemerintah Saudi mengatakan penangkapan dilakukan terhadap orang-orang yang mengganggu keamanan dan kepentingan Kerajaan untuk kepentingan pihak asing.

Baca: Jaksa Agung Saudi Tahan 11 Pangeran di Penjara Keamanan ...

Al-Awda ditahan pada 7 September dan keluarganya dikenakan larangan berpergian.

Advertising
Advertising

Baca: Kampus Saudi Buka Kelas Mengemudi Perempuan, Cari Instruktur

“Upaya Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman untuk mereformasi perekonomian dan masyarakat Saudi bisa gagal jika sistem hukum yang ada mengabaikan penegakan hukum dengan melakukan penahanan dan penjatuhan sanksi hukum semena-mena,” kata Sarah Leah Whitson, direktur Human Rights Watch Timur Tengah.

Sarah mengatakan tidak ada landasan hukum untuk menghukum anggota keluarga dari tahanan tanpa menunjukkan sedikitpun kesalahan yang dituduhkan kepada mereka.

Seorang anggota keluarga Al-Awda mengatakan dua orang petugas keamanan datang pada pukul enam sore pada 7 September 2017. Mereka menggeledah rumah dan menahan Al-Awda.

Hingga kini, menurut situs Human Rights Watch, pemerintah Saudi belum mengenakan tuduhan apapun terhadap Al-Awda, yang ditahan di sel tahanan sendiri.

Anggota keluarga ini menduga, Al-Awda ditahan karena enggan mengunggah cuitan dukungan kepada upaya koalisi Saudi untuk mengisolasi Qatar. Kedua negara memang sedang berseteru terkait perbedaan politik di kawasan Timur Tengah.

Sebaliknya, Al-Awda mengunggah cuitan lewat akun @Salman_alodah pada 9 September yang berbunyi,”Semoga Tuhan mengharmoniskan hati mereka untuk kebaikan rakyat mereka.”Ini merupakan seruan jelas agar negara-negara Teluk melakukan rekonsiliasi.

Menurut anggota keluarga Al-Awda, otoritas Saudi baru mengizinkan hubungan telepon selama 13 menit pada Oktober 2017.

Khaled, adik Al-Awda, ikut ditahan beberapa waktu kemudian karena membuat cuitan mendukung sikap kakaknya. Otoritas Saudi juga mengenakan larangan perjalanan untuk 17 anggota keluarga dekat Al-Awda tanpa menjelaskan alasannya.

Menurut data Human Rights Watch, pemerintah Arab Saudi kerap melakukan pelarangan perjalanan dan penahanan sewenang-wenang terhadap warga negaranya selama bertahun-tahun ini.

Padahal aturan hukum yang berlaku di Saudi mengatur bahwa otoritas bisa mengenakan larangan perjalan dengan alasan jelas terkait dengan keamanan dan rentang waktu yang jelas. Ini harus diberitahukan dalam waktu satu pekan setelah pelarangan perjalanan diumumkan.

Menurut situs HRW, Al-Awda merupakan satu dari sekitar 60 orang yang ditahan sejak September 2017. Mereka adalah tokoh agama, aktivis, dan penulis. Pemerintah Arab Saudi belum mengumumkan alasan penahanan untuk masing-masing orang.

Mereka yang ditahan seperti ahli ekonomi Saudi, Essam al-Zamil, akademisi Mustafa al-Hasan, dan penulis Abdullah Al-Malki. Lalu ada tokoh agama seperti Awad al-Qarni, Ibrahim al Nasser, dan Ibrahim al-Fares. Dan aktivis HAM seperti Abdulaziz al-Shubaily dan Issa al-Hamid.

Berita terkait

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

10 Januari 2024

Saudi Terapkan Hukum Perdata untuk Naikkan Investasi, Investor Masih Berhati-hati

Arab Saudi mulai 16 Desember 2023, memberlakukan hukum perdata tertulis pertama untuk meningkatkan investasi, namun investor tetap berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

7 Desember 2023

Kunjungan Dadakan Putin ke Saudi Masih Misterius, MbS Berjanji Akan ke Moskow

Rencana MbS ke Rusia batal, sehingga Putin tiba-tiba yang terbang ke Saudi untuk menemui pemimpin negara eksportir minyak terbesar dunia tersebut

Baca Selengkapnya

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

29 September 2023

Normalisasi Israel - Saudi Tak Akan Perbesar Peluang Palestina Merdeka

Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan memperbesar peluang Palestina mendapat menjadi negara merdeka dan berdaulat.

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

29 September 2023

Saudi Minta Jaminan Keamanan dari AS sebagai Syarat Hubungan dengan Israel, Palestina Ditinggalkan?

Saudi menuntut terbentuknya pakta militer dengan AS sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel, meski tidak ada konsesi untuk Palestina merdeka

Baca Selengkapnya

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

21 September 2023

Cagar Alam Uruq Saudi Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO

Cagar Alam Uruq Bani Ma'arid di Arab Saudi masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

15 September 2023

Saudi Undang Houthi Bahas Gencatan Senjata Permanen di Yaman

Arab Saudi mengundang delegasi Houthi ke Riyadh untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata permanen di Yaman

Baca Selengkapnya

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

7 Agustus 2023

Al-Qahtani, Lansia Saudi Berusia 110 Tahun yang Kembali Bersekolah

Seorang wanita Saudi membuktikan pepatah lama "lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" dengan kembali ke sekolah - pada usia 110 tahun.

Baca Selengkapnya

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

8 April 2023

Saudi dan Houthi Akan Berunding, Perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Delegasi Saudi-Oman berencana melakukan perjalanan ke Sanaa berunding dengan Houthi untuk perdamaian Yaman sebelum Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

27 Maret 2023

Pembakaran Al-Quran Terjadi Lagi di Denmark, Saudi dan Negara Muslim Kutuk Keras

Arab Saudi bersama Yordania, Kuwait, dan Qatar mengutuk pembakaran Al-Quran dan bendera Turki pada Jumat oleh kelompok Patrioterne Gar Live di Denmark

Baca Selengkapnya

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

21 Maret 2023

Saudi Bebaskan Warga AS, Ditahan 19 Tahun karena Kritik Kerajaan di Twitter

Saudi membebaskan seorang warga negara AS yang dipenjara selama 19 tahun karena mengunggah kritik terhadap Kerajaan di Twitter.

Baca Selengkapnya