Saudi, Iran, Cina, Myanmar Masuk Daftar Negara Intoleran AS

Jumat, 5 Januari 2018 14:21 WIB

Usai terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diketahui memiliki sejumlah kebijkan kontroversial, salah satunya Trump memutuskan AS keluar dari pakta perdagangan internasional Trans Pacific Partnership, yang menjadi program unggulan Presiden Barack Obama. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat merilis negara-negara yang kembali masuk dalam daftar negara-negara intoleran terkait pelanggaran kebebasan beragama yang mencolok, di antaranya Arab Saudi, Cina, Iran, Myanmar, dan Eritrea.

Negara lainnya yang a dimasukkan dalam daftar negara tidak toleran Amerika yakni, Korea Utara, Sudan, Eritrea, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Baca: Obama Mendesak Dunia Lawan Intoleransi

Pada 22 Desember tahun lalu, negara-negara ini masuk daftar negara yang mendapat perhatian khusus terkait pelanggaran kebebasan beragama yang mencolok.

Seperti yang dilansir Reuters pada 4 Januari 2018, negara-negara tersebut diawasi berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Beragama Internasional karena telah terlibat atau mentolerir pelanggaran berat kebebasan beragama.

Baca: 150 Pemuda dari 21 Negara Belajar Toleransi di Jombang

"Perlindungan kebebasan beragama sangat penting bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran. Penunjukan ini ditujukan untuk meningkatkan rasa hormat terhadap kebebasan beragama di negara-negara ini, ujar Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam pernyataannya.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri juga telah memasukkan Pakistan dalam daftar pengawasan khusus untuk pelanggaran berat kebebasan beragama.

Baca: Wapres AS: Indonesia Inspirasi Dunia karena Kerukunan Beragama

Presiden Donald Trump mengkritik Pakistan karena tidak berbuat banyak untuk memerangi terorisme. Trump melanjutkan, pemerintahannya telah memberi tahu Kongres tentang rencana mengakhiri pembayaran bantuan keamanan ke negara tersebut.

Pakistan mengatakan telah melakukan banyak hal untuk memerangi milisi dan memanggil Duta besar Amerika Serikat untuk menjelaskan pernyataan Presiden Trump di Twitter bahwa Amerika Serikat bodoh karena memberikan bantuan ke Islamabad.

Berita terkait

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

51 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

24 Januari 2024

Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

Para ibu diminta tak menyamakan alergi dan intoleransi pada anak karena meski mirip, keduanya berbeda, agar anak tidak kurang gizi.

Baca Selengkapnya

Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

1 Januari 2024

Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

Ada tiga dosa pendidikan yang perlu segera ditangani dan dituntaskan oleh Kemendikbud.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

20 September 2023

Teken MoU Kerja Sama dengan BNPT, Gibran: Tanggulangi Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi

Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi

21 Juli 2023

Grace Natalie PSI Bertemu Gibran, Bahas Pilkada hingga soal Intoleransi

Grace Natalie mengemukakan pembicaraannya dengan Gibran dilaukan dengan santai sambil makan risol, roti dan ngeteh.

Baca Selengkapnya

Swatch Gugat Malaysia atas Penyitaan Arloji Edisi Peringatan LGBT

17 Juli 2023

Swatch Gugat Malaysia atas Penyitaan Arloji Edisi Peringatan LGBT

Pembuat jam tangan Swatch Group Swiss menggugat Pemerintah Malaysia karena menyita jam tangan berwarna pelangi edisi khusus merayakan hak-hak LGBT

Baca Selengkapnya

Sejumlah Aksi Intoleransi Pembakaran Al-Quran, Terbaru Dilakukan Salwan Momika di Swedia

30 Juni 2023

Sejumlah Aksi Intoleransi Pembakaran Al-Quran, Terbaru Dilakukan Salwan Momika di Swedia

Seorang pria asal Irak, Salwan Momika melakukan aksi intoleransi dengan merobek dan lakukan pembakaran Al-Quran di luar masjid di Stockholm, Swedia.

Baca Selengkapnya

78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

1 Juni 2023

78 Tahun Pancasila, SETARA Institute Catat Intoleransi Remaja SMA Meningkat

Pancasila sering dikalahkan dalam berbagai kasus intoleransi dan secara umum pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB).

Baca Selengkapnya

Setara Institute Catat Kenaikan Kasus Intoleransi Jelang Tahun Politik

24 Maret 2023

Setara Institute Catat Kenaikan Kasus Intoleransi Jelang Tahun Politik

Setara Institute mencatat terjadi kenaikan kasus intoleransi di Indonesia selama awal tahun 2023.

Baca Selengkapnya