Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obama Mendesak Dunia Lawan Intoleransi

image-gnews
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberi sambutan dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, 1 Juli 2017. Dalam sambutannya, Obama berbicara tentang sejumlah hal, antara lain demokrasi, kepemimpinan, persamaan hak, dan toleransi. ANTARA FOTO
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberi sambutan dalam Kongres Diaspora Indonesia ke-4 di Jakarta, 1 Juli 2017. Dalam sambutannya, Obama berbicara tentang sejumlah hal, antara lain demokrasi, kepemimpinan, persamaan hak, dan toleransi. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyinggung masalah intoleransi yang dihadapi dunia saat ini. Menurut dia, kemajuan yang telah dicapai akan sia-sia tanpa membela toleransi dan moderasi.

"Jika kita tidak membela toleransi dan moderasi dan rasa hormat terhadap orang lain, jika kita mulai meragukan diri sendiri dan semua yang telah kita capai, maka sebagian besar kemajuan yang kita buat tidak akan berlanjut," kata Obama seperti dikutip dari Independent, Ahad 2 Juli 2017.

Pernyataan itu ia sampaikaan saat pidato di Kongres Diaspora Indonesia yang diselenggarakan di Hall Mall Kasablanka Jakarta Sabtu waktu setempat.

Bagi Obama, akan ada banyak orang yang ingin membatasi kebebasan pers jika ada banyak orang yang melawan demokrasi. "Dan kita akan lebih banyak melihat intoleransi, perpecahan suku, perpecahan etnis, dan perbedaan agama, kemudian lebih banyak lagi kekerasan," ujar dia.

Dia meyakini, segala tindakan intoleran akan menimbulkan perpecahan di masyarakat. Karena itu, ia mendesak dunia agar melawan intoleransi dan melawan nasionalisme yang agresif.

Pidato Obama itu didengar sekitar 9 ribu peserta dari sekitar 55 negara di dunia. Pidato itu diduga sebagai bentuk kekecewaannya terhadap langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di Paris, kami berkumpul dalam kesepakatan yang paling ambisius dalam sejarah tentang perubahan iklim," tutur dia. "Sebuah kesepakatan bahwa meski dengan tidak adanya kepemimpinan Amerika Serikat, nantinya akan tetap dapat memberi anak-anak kesempatan berjuang."

Perjanjian Paris adalah hasil kesepakatan dalam Konferensi Perubahan Iklim COP ke-21 di Paris (COP 21 Paris) pada 2015.

Kesepakatan diinisiasi menggantikan Protokol Kyoto, memuat perjanjian pembatasan kenaikan suhu global berada di bawah 2 derajat Celcius serta berupaya membatasi kenaikan hingga 1,5 derajat Celcius.

Upaya yang diambil Obama semasa menjadi presiden dengan menyepakati Perjanjian Paris dihancurkan oleh Trump yang memutuskan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut.

INDEPENDENT | AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

18 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

35 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.


Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Wali Kota Tangerang Selatan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan dua Markas Koramil, Selasa 30 Mei 2023. Foto TEMPO/Muhammad Iqbal
Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.


Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.


Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Menikmati pemandangan indah di pinggir danau venue dayung, Jakabaring Sport City. Disini pengunjung dapat pula olahraga jogging sore sembari ngabuburit. TEMPO/Parliza Hendrawan
Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.


Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berfoto bersama dengan pengurus BEM PTNU Se-Nusantara di Jakarta, Rabu (15/2/23).
Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.


Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.


Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum menghadiri Pengukuhan Pengurus Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu, (16/11).
Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.


Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Sejarah Pertama di SMAK St. Fransiskus, Siswi Muslim Menjadi Ketua OSIS. Instagram/smakstfransiskusrutengntt
Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.