Garda Revolusi Iran Klaim Unjuk Rasa Anti-Pemerintah Berakhir

Kamis, 4 Januari 2018 09:25 WIB

Orang-orang ikut serta dalam demonstrasi pro-pemerintah, Iran, 3 Januari 2018. Kantor Berita Tasnim/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari mengklaim unjuk rasa anti-pemerintah berakhir setelah enam hari dan diwarnai dengan kerusuhan.

Dalam sebuah komentar ke kantor berita Fars, Jafari mengatakan hanya 15.000 orang yang hadir pada puncak demonstrasi. Pembuat onar utama juga telah ditangkap.

Baca: 5 Fakta Penting Pemicu Demonstrasi Besar di Iran

"Hari ini, kita bisa mengatakan itu adalah akhir dari 'hasutan 1396. Dengan bantuan Tuhan, kekalahan mereka telah dipastikan," kata Jafari, menggunakan tahun kalender Iran, seperti dikutip dari CNN.

Jafari tidak memberikan bukti bagaimana gerakan tersebut telah dikalahkan di luar penangkapan, dan komentarnya tampaknya menjadi peringatan terhadap lebih banyak demonstrasi.

Aksi massa tersebut dimulai Kamis pekan lalu sebagai protes terhadap ekonomi Iran yang stagnan serta meningkatnya biaya hidup. Namun dengan cepat berkembang menjadi protes yang lebih luas yang menyasar pada pemerintah.

Baca: KBRI di Iran Imbau WNI Hindari Lokasi Unjuk Rasa

Advertising
Advertising

Aksi protes itu kemudian berubah menjadi kekacauan dan menjadi yang terparah sejak demonstrasi massal di tahun 2009.

Kini jumlah massa untuk berunjuk rasa menurun, meski beberapa demonstran masih berunjuk rasa di sedikitnya 10 kota. Aparat Iran telah menahan 450 orang dan 21 orang tewas dalam kerusuhan tersebut.

Selain itu, sebanyak 3 anggota Korps Garda Revolusioner tewas dalam bentrokan dengan "agen anti-revolusi" di sepanjang perbatasan di wilayah Piranshahr barat.

Setelah demonstrasi anti-pemerintah dihentikan, kini ribuan pendukung pemerintah bergerak melalui ibukota, Teheran, dengan beberapa orang meneriakkan "Death to America" setelah pejabat Iran menyalahkan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya karena memprovokasi demonstrasi anti-pemerintah.

Media online negara bagian melaporkan aksi itu diikuti orang tua, keluarga, warga lanjut usia dan pelajar, namun gambar di televisi kebanyakan terdiri dari pria paruh baya dan lebih tua. Banyak yang membawa foto Presiden Iran Hassan Rouhani dan melambaikan bendera nasional.

Baca: Ali Khamenei Tuding Musuhnya Biang Kerok Rusuh di Iran

Sebaliknya, mayoritas pemrotes anti-pemerintah dalam seminggu terakhir diramaikan oleh pria muda. Mereka menuntut lebih banyak kesempatan kerja dan pengurangan biaya hidup yang tinggi.

Pejabat di Amerika Serikat dan Iran juga telah terlibat dalam perang kata-kata yang berapi-api mengenai kerusuhan tersebut, dipicu oleh tweet Presiden Donald Trump untuk mendukung pemrotes anti-pemerintah.

Presiden Amerika Serikat, DOnald Trump telah menggunakan demonstrasi anti-pemerintah sebagai kesempatan untuk menyerang kesepakatan nuklir Iran menjelang tenggat waktu pada Januari ini.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron berbicara dengan Rouhani dan menyatakan keprihatinannya atas kekerasan dan kematian dalam unjuk rasa di Iran seminggu terakhir. Kedua pemimpin sepakat untuk menunda kunjungan menteri luar negeri Prancis ke Teheran karena situasi saat ini.

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

6 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

7 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

9 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

10 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

11 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

12 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

12 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya