Trump Ancam Hentikan Bantuan Dana ke Palestina

Reporter

Terjemahan

Rabu, 3 Januari 2018 12:31 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertemuan di Istana Kepresidenan di Bethlehem, 23 Mei 2017. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan keuangan kepada Otoritas Palestina, menyusul pernyataan Palestina yang tak ingin lagi melakukan perundingan damai, melalui kicauan di Twitter.

Seperti dilansir The Guardian dan Global News, Rabu 3 Januari 2018, Trump dalam rangkaian cuitan di akun @realDonaldTrump pada Selasa malam waktu setempat menulis,” AS telah memberikan Palestina ratusan juta dollar setiap tahun tapi tidak memperoleh apresiasi ataupun rasa hormat. Mereka bahkan tidak ingin lagi melakukan negosiasi damai dengan Israel.”

Dia menambahkan,” Kami telah menarik Yerusalem, bagian paling berat dari negosiasi, keluar dari perundingan. Israel akan membayar sangat besar karena keputusan ini. Tapi Palestina berkukuh tak mau berunding lagi. Kalau begitu mengapa kami harus memberi dana besar untuk mereka?”

Kicauan Trump menyusul rencana yang diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Nikki Haley beberapa jam sebelumnya bahwa AS akan menghentikan pendanaan bagi badan-badan PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Palestina.

"Presiden menyatakan dia tidak mau memberikan dana tambahan atau menghentikan pendanaan, sampai Palestina sepakat untuk kembali ke meja perundingan," kata Haley, saat ditanya masa depan pendanaan bagi Badan PBB urusan Pemulihan bagi Pengungsi Palestina atau UNRWA.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat adalah donatur terbesar dari UNRWA, dengan janji hampir US$370 juta atau sekitar Rp5 triliun pada 2016.

Keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel menimbulkan kemarahan warga Palestina dan warga Timur Tengah lainnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan pengumuman itu menghancurkan kredibilitas Trump sebagai negosiator Timur Tengah dan mengumumkan penarikan diri Palestina dari perundingan damai dengan Israel.

Mayoritas negara di dunia juga mengecam Trump lewat Resolusi Majelis Umum PBB yang disahkan 21 Desember lalu dengan dukungan 128 negara. Meski sebelumnya AS mengancam bakal menghentikan bantuan bagi negara-negara penyokong resolusi yang tidak mengikat itu.

Tim perundingan Timur Tengah Amerika Serikat di bawah Trump selama setahun terakhir telah bertemu dengan pemimpin Israel, Palestina dan negara-negara Arab untuk menggelar perundingan damai terbaru.

Namun keputusan Trump terkait Yerusalem merusak kesempatan tersebut. Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara mereka.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

2 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

3 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

9 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

9 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

9 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

10 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

10 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

11 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya