AS Veto Draf Resolusi DK PBB Soal Status Yerusalem, Kenapa?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Selasa, 19 Desember 2017 07:35 WIB

Tempat Suci Tiga Agama di Yerusalem

TEMPO.CO, New York -- Pemerintah Amerika Serikat menolak seruan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menarik deklarasi soal status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel.


Draf resolusi DK PBB menyatakan,"Setiap keputusan dan tindakan yang bertujuan untuk mengubah karakter, status atau komposisi demografi Kota Suci Yerusalem tidak memiliki efek legal, batal dan harus dicabut sesuai dengan ketentuan resolusi DK PBB."

Baca: Dewan Keamanan PBB Segera Bahas Resolusi Status Yerusalem

AS menggunakan hak veto untuk menolak draf resolusi rancangan Mesir, yang menyatakan sangat menyayangkan keputusan akhir-akhir ini mengenai status Yerusalem.

Advertising
Advertising

Baca: Begini Sejarah Perebutan Yerusalem Sejak Ribuan Tahun Lalu

Draf Mesir ini mendapat dukungan dari 14 anggota DK PBB meskipun draf itu tidak menyebut nama AS secara khusus terkait isu status Kota Yerusalem.


"Apa yang kita saksikan di Dewan Keamanan PBB ini merupakan sebuah penghinaan. Ini tidak akan dilupakan," kata Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, setelah sidang DK PBB selesai, Senin, 18 Desember 2017.


Ini merupakan veto pertama AS di sidang DK PBB dalam enam tahun. "Kami melakukannya tanpa kegembiraan tapi kami melakukannya juga tanpa keengganan," kata Haley. Menurut dia, AS melakukan ini untuk kepentingan kedaulatan AS dan untuk mempertahankan posisi negara itu dalam proses perdamaian di Timur Tengah sehingga tidak perlu merasa malu. Haley melihat justru negara anggota DK PBB lainnya yang harus merasa malu.


Seperti dilansir media Reuters, keputusan AS ini membuat negara ini semakin terisolasi dalam isu status Kota Yerusalem. Ini menyusul keputusan Presiden AS, Donald Trump, untuk mengakui status Kota Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan ini menimbulkan penolakan keras dari berbagai negara seperti Palestina, negara-negara Arab, dan sekutu dekat AS seperti negara-negara Eropa. Keputusan Trump ini juga mendapat kritik keras dari PBB dan Paus Fransiskus.


"Keputusan yang dibuat AS membuat suasana menjadi semakin tegang dengan terjadinya sejumlah insiden, seperti roket yang ditembakkan dari Gaza dan bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel," kata Nickolay Mladenov, yang merupakan utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah kepada sidang DK PBB sebelum voting dilakukan.


Terkait pemindahan kedubes ke Kota Yerusalem, draf resolusi DK PBB ini juga melarang semua negara melakukannya. Soal ini, Haley mengatakan,"AS memiliki kedaulatan untuk menentukan dimana dan kapan akan membangun kedubes."


Israel menganggap Kota Yerusalem sebagi ibu kota abadi dan menginginkan semua kantor kedubes negara dipindahkan ke sini. Sementara, Palestina menganggap Kota Yerusalaem Timur sebagai ibu kota Palestina di masa depan. Bagian timur Yerusalem ini dicaplok Israel lewat aneksasi pada Perang Enam Hari pda 1967. Namun dunia internasional tidak mengakui aneksasi Israel atas Kota Yerusalem.


REUTERS

Berita terkait

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

11 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

35 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

41 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

42 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

55 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

56 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

7 Februari 2024

Argentina Umumkan Rencana Pindahkan Kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem

Presiden Argentina Javier Milei mengumumkan rencana merelokasi kantor kedutaan besar Argentina di Tel Aviv ke Yerusalem

Baca Selengkapnya

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

28 Desember 2023

Kristen Palestina Jadi Sasaran Serangan Pemukim Israel yang Meningkat

Pemukim Israel juga menjadikan umat Kristen Palestina sasaran serangan dan pelecehan, yang berada di tanah Palestina sejak lebih dari 2.000 tahun.

Baca Selengkapnya

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

30 November 2023

Kakak-Adik Anggota Hamas Tembaki Halte Bus di Yerusalem, 3 Orang Tewas

Kakak adik asal Palestina menembaki halte bus di Yerusalem saat gencatan Hamas Israel diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

30 November 2023

Gencatan Senjata Diperpanjang, Serangan di Yerusalem Sebabkan 2 Tewas

Kontak senjata terjadi di Yerusalem, Tepi Barat, beberapa saat setelah Hamas dan Israel sepakat memperpanjang gencatan senjata satu hari

Baca Selengkapnya