49 Negara Langgar Sanksi PBB terkait Senjata Nuklir Korea Utara

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Kamis, 7 Desember 2017 13:19 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un saat mengunjungi Samjiyon, pabrik pembuat tepung kentang di Korea Utara, 6 Desember 2017. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar lima puluh negara telah melanggar sanksi yang dijatuhkan dunia internasional lewat Perserikatan Bangsa-Bangsa kepada Korea Utara.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah meningkatkan sanksi pada Korea Utara dan mendesak negara-negara lain untuk memutuskan semua hubungan dagang dengan rezim Kim Jong-un. Ini menyusul agresivitas negara komunis itu terhadap pengembangan senjata nuklir.

Baca: AS terbangkan pesawat pengebom B-1B di dekat perbatasan Korea Utara

Menurut sebuah laporan terbaru oleh sebuah lembaga think thank, yang berbasis di Washington, puluhan negara telah melanggar sanksi internasional terhadap Pyongyang dalam beberapa tahun terakhir.

Advertising
Advertising

Baca: Rusia Siapkan Opsi Militer Hadapi Nuklir Korea Utara

Ini menyoroti skala tantangan yang dihadapi Trump saat dia mencoba memotong Korea Utara dari sistem perdagangan global. Ini merupakan strategi Trump untuk menekan Korea Utara agar mau meninggalkan program senjata nuklirnya.

Institute for Science and International Security mengatakan sebanyak 49 negara telah melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Korea Utara pada berbagai tingkat. Ini terjadi antara Maret 2014 dan September 2017. Itu termasuk mitra dagang utama Korea Utara, Cina, serta Jerman, Brasil, India dan Prancis.

Tiga belas negara lainnya termasuk Angola, Kuba, Mozambik, Tanzania, Iran, Sri Lanka, Myanmar dan Suriah, telah dikaitkan dengan militer Korea Utara.

"Dalam beberapa kasus, rezim yang sebagian besar tidak demokratis ini mendapat pelatihan militer dari Korea Utara, di lain pihak mereka menerima atau mengekspor peralatan militer ke atau dari Korea Utara," demikian kata laporan itu, seperti dilansir CNN Money pada 6 Desember 2017.

Semua kecuali lima dari 49 negara telah melanggar sanksi dengan cara lain, seperti memfasilitasi perusahaan untuk rezim Korea Utara atau mengimpor barang dan mineral, yang termasuk dalam sanksi.

Dua puluh negara juga telah dikaitkan dengan pengiriman bantuan ke dan dari Korea Utara mencapai tujuan mereka, seringkali dengan "menandai kembali" atau mengubah pendaftaran kapal nasional untuk menyamarkan asal-usul barang-barang itu.

Para ahli skeptis tentang seberapa efektif sanksi dapat mengendalikan program nuklir Korea Utara, mengingat pembatasan komprehensif yang pernah ada sebelumnya tidak membuat terlalu banyak barang atau badan yang dikenai sanksi.

Namun laporan itu mengatakan tekanan internasional dapat menjadi efektif, menunjukkan keputusan baru-baru ini untuk mengusir pejabat Korea Utara setelah bertahun-tahun menerima pelatihan polisi dan militer dari tentara negara-negara itu.

CNN MONEY | ARIRANG

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya