Pemerintah Arab Saudi Tangkapi Koruptor, Ini Reaksi Investor

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 27 November 2017 12:59 WIB

Foto yang menunjukkan para pangeran Arab, menteri, dan pebisnis yang ditahan dengan tuduhan korupsi, tidur di kasur tipis yang digelar di atas karpet dengan tubuh mereka dibalut selimut di Hotel Ritz Carlton Riyadh. twitter.com/MBNSaudi

TEMPO.CO, Riyadh - Upaya pemerintah Arab Saudi untuk memberantas praktek korupsi lewat Komisi Antikorupsi, yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed Bin Salam, mendapat tanggapan dari investor asing dan dalam negeri.


Setelah terjadi lebih banyak aksi jual saham di bursa sejak awal bulan ketika dimulainya penangkapan sekitar 200 tokoh pejabat dan anggota kerajaan, para investor mulai melakukan aksi beli.

Baca: Arab Saudi Buka Blokade, 5.500 Ton Pangan Tiba di Yaman

"Pada pekan lalu, para investor kaya ini mulai menjadi pembeli dengan marjin yang relatif kecil," begitu dilansir media Reuters, Senin, 27 Nopember 2017.

Advertising
Advertising

Baca: Mohammed bin Salman: Arab Saudi Dirundung Korupsi Sejak 1980


Menurut Reuters berdasarkan sumber dari sejumlah fund manager, para investor individual ini menarik uangnya dari pasar karena merasa khawatir uangnya akan disita Komisi Antikorupsi Arab Saudi.


Para investor kaya ini sempat menjual sahamnya senilai sekitar 10,5 miliar riyal (sekitar Rp 37,8 triliun) dan membeli sekitar 9,5 miliar (sekitar Rp 34,2 triliun) atau selisih satu miliar riyal (sekitar Rp3,6 triliun). Pada pekan-pekan sebelumnya, para investor lokal ini lebih banyak menjual saham dengan selisih 2,4 miliar riyal (sekitar Rp 8,7 triliun).


Sedangkan investor asing menjual sekitar 835 juta riyal (sekitar Rp 3 triliun) sahamnya dan membeli sekitar 598 juta riyal (sekitar Rp 2,2 triliun) dengan selisih 237 juta riyal nilai saham (sekitar Rp 854 miliar). Pada awal pekan Nopember, jumlah penjualan mencapai 1,08 miliar riyal namun kemudian menurun hanya 309 juta riyal pada pekan berikutnya.


Menurut Reuters, sejumlah institusi keuangan mutual fund telah memposisikan diri mereka sebagai pembeli ketika sejumlah investor individual mulai menjual sahamnya. Ini dilakukan bersamaan dengan dilancarkannya gerakan antikorupsi oleh Raja Salman.

"Manajer aset regional berpikir ini adalah lembaga keuangan yang terkait dengan pemerintah Arab Saudi. Mereka membeli untuk menjaga pasar agar investor tidak panik," kata sumber anonim ini.


Jumlah pembelian investor institusi Arab Saudi ini juga cenderung menurun. Jika pada awalnya mereka membeli saham hingga sekitar 2,87 miliar riyal (sekitar Rp 10,3 triliun), maka pada pekan terakhir mereka hanya membeli 1,34 milar riyal (sekitar Rp4,8 triliun). Tren ini menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap pasar saham perlahan mulai pulih.

Berita terkait

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

15 menit lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

2 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

6 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

6 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya