Starbucks Bakal Buka Gerai Pertama di Italia, Apa Kata Warga?

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 27 November 2017 06:59 WIB

Beragam jenis gelas yang dipajang di "Dumb Starbucks", sebuah toko parodi rantai Starbucks Coffee, di Los Angeles, California (10/2). Kedai kopi baru yang disebut "Dumb Starbucks" dibuka di Los Angeles pada Jumat, membawa kerumunan dan pertanyaan. REUTERS/Jonathan Alcorn

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan kopi internasional, Starbucks, bakal membuka gerai kopi pertamanya di Milan, Italia pada 2018. Namun, rencana ini menimbulkan kontroversi tersendiri di negara tempat kopi espresso pertama kali dibuat.

Anda tidak akan mendengar berbagai istilah kopi ala Starbucks di Italia seperti grande, venti dan frappucino. Di sini, kopi disajikan secara langsung dan sederhana.

Baca: Obama Beli Kopi di Starbucks, Warga AS Histeris

“Ini cara kami menikmati hari,” kata barista Maurizio Casula seperti dilansir CBS News, Sabtu, 25 Nopember 2017.

Advertising
Advertising

Namun, saat Casula ditanya soal rencana Starbucks untuk buka gerai di negara ini, nada bicaranya langsung berubah.

Baca: Lawan Trump, Starbucks Janji Pekerjakan 10 Ribu Pengungsi

“Bisa kita hentikan?” kata Casula sambil membuat gestur tangan ke arah lehernya.

Ternyata membicarakan perusahaan kopi terkenal asal Seattle ini membuat percakapan menjadi terasa canggung di sini.

“Saya suka Starbucks, tapi ini terasa seperti invasi besar,” kata Casula menjelaskan. Faktor tradisi menjadi unsur yang menonjol di Italia termasuk soal urusan kopi.

Namun apakah kultur kopi Italia terancam dengan rencana Starbucks membuka gerai pertamanya di Milan pada 2018? Bukankah kue-kue dan krim cappuccino bekunya sudah populer di sini?

Beberapa vendor kopi asal Amerika Serikat juga sudah buka toko di sini. Misalnya, David Nathaniel, yang memiliki 12 gerai berjualan kopi per ons. Dia berencana melipatgandakan gerai kopi ini menjadi 100 gerai dalam lima tahun.

Di gerai miliknya, para pembeli tidak bersantai sambil menyesap kopi. “Kami tidak ingin pembeli berdiam di konter,” kata dia.

Nathaniel beralasan ada banyak gerai kopi yang menyediakan lokasi minum untuk para pelanggannya. Dia ingin menyajikan cara minum kopi alternatif.

Seorang warga Amerika Serikat di Italia mengaku kurang sreg dengan datangnya Starbucks. “Saya bukan fans Starbucks,” kata Bob Hodge dari Ohio. “Mereka telah membangkrutkan banyak gerai kopi besutan orang rumahan di AS.” Ini tentu menjadi masukan bagi gerai kopi Italia, yang jumlahnya mencapai sekitar 150 ribu gerai, agar mereka bisa bertahan.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

4 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

5 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

7 hari lalu

Usai Dihujat Pamer Starbucks Tutupi Ka'bah, Zita Anjani Mengaku untuk Pancing Obrolan

Zita Anjani membuat unggahan klarifikasi bahwa foto gelas Starbucks yang menutupi Ka'bah adalah upaya untuk memancing obrolan.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

8 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

8 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

14 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

15 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

16 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

17 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya