Libya Bentuk Tim Investigasi Perdagangan Budak Imigran Afrika

Sabtu, 25 November 2017 15:57 WIB

Ilustrasi perbudakan di Libya. alaraby.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Libya yang didukung PBB mengatakan, pihaknya telah menyelidiki laporan tentang imigran asal Afrika yang dijual sebagai budak.

Pada Kamis, 23 November 2017, Menteri Dalam Negeri Libya, Aref al-Khodja menyatakan, investigasi mendalam akan dilakukan dan berjanji akan menyeret para pelakunya ke pengadilan.

Baca: 12 Ribu Pemuda Nigeria Dijadikan Budak di Libya

"Ada instruksi langsung yang dikeluarkan untuk membentuk sebuah komite investigasi guna mengungkap kebenaran dan untuk menangkap pelaku pelanggaran, dan mereka yang bertanggung jawab, dan menempatkan mereka di depan pengadilan. Kami sekarang sedang menunggu hasil penyelidikan yang menurut saya akan segera berakhir," kata al-Khodja, seperti dilansir Reuters pada 24 November 2017.

Kasus perbudakan di Lybia terungkap setelah pada 14 November 2017, CNN merilis hasil investigasinya. CNN menyebutkan, para imigran dari sejumlah negara di Afrika, termasuk Niger, Mali dan Nigeria dijadikan budak di Libya. Mereka dijual dalam lelang dengan harga variatif, antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.

Juga disebutkan bahwa lebih dari 12 ribu pemuda Nigeria yang berada di dalam tahanan atau terdampar di Libya dipaksa jadi budak. Laporan tersebut dibenarkan oleh Komisi Nasional untuk Pengungsi, Migran dan Orang-orang Terdampak (NCRMI).

Baca: INVESTIGASI: Budak Indonesia di Kapal Taiwan

Foto-foto kebiadaban yang dirilis oleh organisasi Zambezi Reporters menunjukan kesengsaraan para migran itu dalam genggaman kelompok perdagangan manusia.

Salah satu terlihat jelas 3 migran diikat di dinding sebuah bangunan dengan posisi kaki di atas dan kepalanya ke bawah. Foto lain menunjukan ratusan orang ditampung dalam sebuah ruangan sempit, mereka duduk berhimpit-himpitan.

Sebelumnya pada Rabu, 22 November 2017, Misi PBB di Libya mengatakan, pihaknya secara aktif telah membahas masalah tersebut dengan pihak berwenang Libya untuk membentuk mekanisme pemantauan transparan yang melindungi migran dari pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan.

Baca: Awak Kapal Asing yang Jadi Budak di Benjina Menunggu Dipulangkan

Advertising
Advertising

Di bawah tekanan dari Italia, pemerintah Lybia yang didukung PBB mendukung koeksistensi kelompok lokal dan mencoba untuk mendukung penjaga pantai Libya guna membendung arus migrasi yang melintasi Laut Tengah sejak tahun 2014. Pada Rabu lalu, sebanyak 1.100 imigran asing diselamatkan dari 11 kapal dan lebih dari 200 orang ditangkap keesokan harinya.

KETERANGAN KOREKSI: Sejumlah foto yang digunakan dalam artikel ini sebelumnya sudah dihapus karena terbukti mengacu pada peristiwa lain yang tidak terkait dengan berita ini. Redaksi mohon maaf atas keteledoran ini.

Berita terkait

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

26 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

1 Februari 2024

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

Transparency International merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut 10 negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Bek Timnas Indonesia Blunder dalam Uji Coba Lawan Libya, Elkan Baggott: Tak Boleh Terjadi Lagi

6 Januari 2024

Bek Timnas Indonesia Blunder dalam Uji Coba Lawan Libya, Elkan Baggott: Tak Boleh Terjadi Lagi

Elkang Baggot merasa kecewa dengan kekalahan timnas Indonesia atas Libya. Tidak boleh melakukan kesalahan saat Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya

Update Poin dan Peringkat FIFA Timnas Indonesia Setelah Kalah dari Libya 1-2

6 Januari 2024

Update Poin dan Peringkat FIFA Timnas Indonesia Setelah Kalah dari Libya 1-2

Poin peringkat FIFA Timnas Indonesia berkurang setelah dikalahkan Libya.

Baca Selengkapnya

Yakob Sayuri Akui Masih Banyak Kekurangan Meski Cetak Gol Timnas Indonesia ke Gawang Libya

6 Januari 2024

Yakob Sayuri Akui Masih Banyak Kekurangan Meski Cetak Gol Timnas Indonesia ke Gawang Libya

Yakob Sayuri bertekad untuk memperbaiki kekurangannya demi tampil lebih baik di laga Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya

Hasil FIFA Matchday: Babak Pertama, Timnas Indonesia Tertinggal 1-2 dari Libya

5 Januari 2024

Hasil FIFA Matchday: Babak Pertama, Timnas Indonesia Tertinggal 1-2 dari Libya

Timnas Indonesia sempat unggul lewat gol Yakob Sayuri pada awal babak pertama melawan Libya di uji coba FIFA Matchday.

Baca Selengkapnya

Jika Timnas Indonesia Kalahkan Libya, Segini Poin Ranking FIFA yang akan Didapat

5 Januari 2024

Jika Timnas Indonesia Kalahkan Libya, Segini Poin Ranking FIFA yang akan Didapat

Duel uji coba kedua timnas Indonesia vs Libya untuk persiapan Piala Asia 2023 akan masuk perhitungan poin ranking FIFA.

Baca Selengkapnya

Prediksi Timnas Indonesia vs Libya: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

5 Januari 2024

Prediksi Timnas Indonesia vs Libya: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Keberhasilan dalam duel di lini tengah akan menjadi kunci bagi timnas Indonesia atau Libya untuk memperbesar peluang menang.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Ungkap Alasan Mainkan Justin Hubner dan Ubah Posisi Witan Sulaeman saat Timnas Indonesia vs Libya

3 Januari 2024

Shin Tae-yong Ungkap Alasan Mainkan Justin Hubner dan Ubah Posisi Witan Sulaeman saat Timnas Indonesia vs Libya

Laga uji coba pertama antara Timnas Indonesia vs Libya membuat Shin Tae-yong mendapatkan sorotan.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Janji Turunkan Skuad Terbaik di Laga Kedua Timnas Indonesia vs Libya

3 Januari 2024

Shin Tae-yong Janji Turunkan Skuad Terbaik di Laga Kedua Timnas Indonesia vs Libya

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mulai mempersiapkan tim jelang uji coba kedua melawan Libya.

Baca Selengkapnya