Arab Saudi Tangkap Pangeran Alwaleed di Kamar Tidur

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 23 November 2017 12:02 WIB

Pangeran Alwaleed bin Talal saat diwawancarai di Hotel Beijing, Cina, 5 April 2007. Pria 62 tahun ini memliki saham di banyak perusahaan kelas dunia seperti News Corp, Time Warner, Citigroup, Twitter, Apple, Motorola, dan banyak perusahaan ternama lainnya. REUTERS/Claro Cortes IV

TEMPO.CO, Riyadh- Pemerintah Arab Saudi berupaya mengembalikan kekayaan negara yang diduga telah dicuri lewat berbagai praktek korupsi oleh para pejabat dan bangsawan.

Salah satu yang ditahan dalam penangkapan besar-besaran oleh komisi antikorupsi pada 4 Nopember 2017 lalu adalah Pangeran Alwaleed Bin Talal.
Alwaleed memiliki kekayaan sekitar US$17 miliar atau Rp 230 triliun dan mengoleksi sejumlah saham dari perusahaan terkenal seperti Twitter, Lyft, dan Citigroup lewat perusahaannya yang bernama Kingdom Holding.

Baca: Miliader Arab Saudi Serempak Jual Aset, Takut Dituding Korupsi

Alwaledd merupakan keponakan dari Raja Salman, yang saat ini berkuasa. Putra Mahkota Mohammed Bin Salman, merupakan anak dari Raja Salman dan bersepupu dengan Alwaleed. Mohammed mengepalai komisi antikorupsi Arab Saudi,ang melakukan penangkapan.

Advertising
Advertising

Baca: Arab Saudi Dituding Siksa 2 Pengusaha Tajir Tersangka Korupsi

Sebuah kisah menarik dilansir media Daily Mail soal proses penangkapan Alwaleed oleh komisi antikorupsi pimpinan Mohammed. Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, Alwaleed diundang datang ke sebuah pertemuan dengan Mohammed di istana Al Yamamah. Namun pada malam hari sebelum pertemuan, pasukan kerajaan menyerbu rumah Alwaleed.


"Tiba-tiba sekitar pukul 2.45 am semua pengawalnya dilucuti, pasukan kerajaan MBS masuk menyerbu rumah Alwaleed," kata sumber ini. MBS adalah nama panggilan Mohammed Bin Salman.

Komisi antikorupsi Arab Saudi mulai bergerak melakukan penangkapan massal sejak 4 Nopember 2017, setelah Raja Salman mengeluarkan keputusan membentuk komisi itu. Sekitar 208 orang termasuk 11 pangeran, empat mantan menteri dan ratusan mantan pejabat serta bangsawan ikut ditangkap. tujuh orang telah dilepas karena dinyatakan tidak terlibat korupsi.


"Dia (Alwaleed) ditarik dari kamar tidurnya dan hanya mengenakan piyama, lalu diborgol dan dimasukkan ke dalam sebuah sedan mewah lalu menjalani interogasi seperti seorang kriminal saja," masih kata sumber ini.


Lalu para petugas membawa Alwaleed ke Hotel Ritz Calrton, Riyadh, untuk menjalani penahanan. Hotel ini dimiiki kerajaan. "Mereka (petugas) menggantung mereka terbalik hanya untuk menunjukkan bahwa ini serius," kata sumber ini.


Petugas interogasi Arab Saudi juga mengatakan dakwaan terhadap orang-orang yang ditahan ini sudah diumumkan ke publik. "Dunia tahu kalian ditangkap dan dakwaannya apa," kata sumber tadi.

Berita terkait

Prediksi Arab Saudi vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Malam Ini: Jadwal, Berita Terkini, H2H, Susunan Pemain

2 hari lalu

Prediksi Arab Saudi vs Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Malam Ini: Jadwal, Berita Terkini, H2H, Susunan Pemain

Timnas Arab Saudi akan menjamu Bahrain pada laga keempat putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mengapa Bahrain diprediksi kalah?

Baca Selengkapnya

Galang Dukungan, Menlu Iran Temui Pejabat Senior Houthi di Oman

3 hari lalu

Galang Dukungan, Menlu Iran Temui Pejabat Senior Houthi di Oman

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu Mohammed Abdelsalam, seorang pejabat senior dari milisi Houthi Yaman di Oman

Baca Selengkapnya

Negara-negara Teluk Minta AS Hentikan Israel Serang Iran, Ini Alasannya

7 hari lalu

Negara-negara Teluk Minta AS Hentikan Israel Serang Iran, Ini Alasannya

Ada kekhawatiran di kalangan negara Teluk bahwa Iran dan proksinya akan menyerang kilang-kilang minyak mereka jika membiarkan Israel menyerang.

Baca Selengkapnya

AMPHURI Ajukan Konsep Kementerian Haji dan Umrah ke Prabowo: Memberi Manfaat Ekonomi

7 hari lalu

AMPHURI Ajukan Konsep Kementerian Haji dan Umrah ke Prabowo: Memberi Manfaat Ekonomi

AMPHURI menyatakan pembentukan Kementerian Haji dan Umrah dapat mengurangi beban Kementerian Agama.

Baca Selengkapnya

Di Nintendo dan Lainnya, Arab Saudi Belanja Saham Kepemilikan Perusahaan Game Dunia

7 hari lalu

Di Nintendo dan Lainnya, Arab Saudi Belanja Saham Kepemilikan Perusahaan Game Dunia

Sektor game menjadi tren investasi di Arab Saudi saat ini yang menginginkan diversifikasi dari industri minyak bumi.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Ponpes Darunnajah Ungkap Pesan Imam Besar Masjid Nabawi soal Pendidikan

7 hari lalu

Pimpinan Ponpes Darunnajah Ungkap Pesan Imam Besar Masjid Nabawi soal Pendidikan

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah mengungkap pesan Imam Besar Masjid Nabawi.

Baca Selengkapnya

Imam Besar Masjid Nabawi dan Duta Besar Arab Saudi Kunjungi Ponpes Darunnajah

7 hari lalu

Imam Besar Masjid Nabawi dan Duta Besar Arab Saudi Kunjungi Ponpes Darunnajah

Imam besar Masjid Nabawi dan duta besar Arab Saudi mengunjungi Pondok Pesantren Darunnajah.

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

9 hari lalu

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Australia dan Cina Sama-sama Incar Kemenangan Pertama

Duel Timnas Australia vs Cina tersaji pada pertandingan ketiga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Adelaide Oval pada Kamis 10 Oktober.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

9 hari lalu

Raja Salman Infeksi Paru-paru, Ini Gejala dan Kelompok Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ini

Raja Salman pada Mei 2024 dikabarkan terima antibiotik untuk penanganan penyakit infeksi paru-paru yang ia derita. Apa gejala dan bahaya penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kedatangan Imam Masjid Nabawi hingga Saling Serang Israel Hizbullah

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Kedatangan Imam Masjid Nabawi hingga Saling Serang Israel Hizbullah

Top 3 dunia adalah Imam Masjid Nabawi datang ke Jakarta, Israel dan Hizbullah saling menyerang hingga rudal Hizbullah menembus Kota Haifa.

Baca Selengkapnya